Reporter: Leni Wandira | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Toyota Astra Motor (TAM) memilih tidak ikut dalam strategi pemotongan harga secara agresif di tengah semakin ketatnya persaingan penjualan kendaraan listrik Dalam Negeri.
Alih-alih terjun ke perang harga, Toyota menegaskan komitmennya pada strategi jangka panjang melalui pendekatan Multi-Pathway untuk mengembangkan segmen kendaraan elektrifikasi.
Philardi Ogi, Public Relation Manager PT Toyota Astra Motor menyatakan perubahan lanskap industri otomotif saat ini mendorong setiap merek untuk menghadirkan inovasi terbaru.
"Toyota sendiri konsisten menjalankan strategi Multi-Pathway, yang memungkinkan kami menghadirkan pilihan kendaraan elektrifikasi paling lengkap, baik dari sisi teknologi, model, harga, maupun segmen,” ujar Philardi Ogi kepada Kontan, Rabu (29/5).
Baca Juga: Toyota Dorong Inovasi untuk Hasilkan Dekarbonisasi
Menurut Philardi, Toyota tidak hanya fokus pada satu jenis kendaraan listrik, tetapi menawarkan berbagai varian elektrifikasi, termasuk Hybrid Electric Vehicle (HEV), Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), dan Battery Electric Vehicle (BEV). Strategi ini dinilai lebih efektif untuk menjangkau pasar yang lebih luas di Indonesia, termasuk konsumen di kota-kota kecil.
Hingga saat ini, Toyota dan Lexus memiliki 22 model kendaraan elektrifikasi (xEV) yang tersebar di lebih dari 85% wilayah Indonesia. Capaian ini, menurut Philardi, mencerminkan penerimaan yang kuat terhadap produk Toyota, terutama di segmen hybrid yang dianggap lebih sesuai dengan kondisi infrastruktur dan perilaku konsumen saat ini.
Baca Juga: Naik 5%, Penjualan Mobil Toyota Capai 85.032 Unit Pada Januari-April 2025
Sementara beberapa kompetitor memilih memangkas harga hingga 35% guna menarik konsumen, Toyota memilih fokus pada peningkatan nilai produk dan memperluas penetrasi pasar. “Kami percaya, konsumen membutuhkan pilihan yang relevan dengan kebutuhan mereka, bukan sekadar harga murah,” tegas Philardi.
Ke depan, Toyota akan terus memperluas portofolio kendaraan elektrifikasi serta memperkuat jaringan distribusi dan layanan purna jual sebagai bagian dari strategi mempertahankan posisi pasar sekaligus mendukung transisi energi di sektor transportasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News