Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) selaku produsen kendaraan bermerk Toyota di Indonesia belum mau komentar banyak soal mobil listrik.
Bob Azam, Direktur Administrasi, Corporate & External Affairs mengatakan tren ke depan, semua produsen termasuk Toyota akan mulai mengembangkan mobil dengan emisi rendah. Hanya saja saat ini, perlu ada kemampuan teknologi, investasi dan dukungan negara untuk pengembangan hal tersebut.
"Peran kita adalah menyiapkan produknya. Persoalannya apakah harganya bisa ekonomis dan ada regulasi yang mendukung," kata Bob, Jumat (30/7).
Sepanjang 2015-2019, Toyota Group sudah menyiapkan investasi Rp 20 triliun di Indonesia. Nilai ini meningkat tajam mengingat investasi pada kurun 2012-2014 hanya Rp 13 triliun. "Investasi tersebut sampai 2019 belum ada untuk mobil listrik. Kami baru siapkan untuk pengembangan model lain," kata Bob.
Sementara itu, ekspor nasional kendaraan secara utuh pada semester I tercatat lebih dari 113.300 unit. Berdasarkan data Gaikindo yang dihimpun Toyota, dapat disimpulkan ekspor kendaraan bermerek Toyota di semester I 2017 telah mencapai 87% dari total ekspor kendaraan Indonesia.
Sebagai informasi, tahun ini merupakan 30 tahun ekspor TMMIN. Dalam kurun waktu tiga dekade ini, total ekspor kendaraan utuh (Completely Buit-Up/CBU) bermerek Toyota mencapai lebih dari 1,1 juta unit, 833.500 unit kendaraan terurai (Completely Knock Down/CKD), 1.47 juta unit mesin utuh serta lebih dari 648 juta potong komponen dengan dengan total nilai mencapai US$ 19 miliar atau sekitar Rp 250 triliun. TMMIN sudah mengekspor produknya ke 80 negara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News