Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah bayang-bayang kelesuan pasar otomotif dalam negeri, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia berhasil mencatatkan kinerja penjualan ekspor yang positif. Sepanjang tahun lalu, Toyota Motor Manufacturing Indonesia membukukan ekspor kendaraan model completely built up (CBU) sebanyak 199.600 unit. Jumlah ini naik 18% dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya sebesar 169.100 unit.
Warih Andang Tjahjono, Presiden Direktur Toyota Motor Manufacturing Indonesia mengatakan, penjualan ekspor yang diraih tersebut sekaligus menjadi pencapaian tertinggi sejak tahun 1987 yang lalu. Menurut Warih, terdapat beberapa faktor yang melatarbelakangi kenaikan penjualan ekspor kendaraan itu.
Salah satunya adalah membaiknya perekonomian sejumlah negara tujuan ekspor. Selain itu, berbagai insentif kebijakan pemerintah menjadikan industri otomotif semakin kondusif dan kompetitif di pasar luar negeri. "Oleh karena itu, kami menyampaikan apresiasi kepada seluruh pemangku kepentingan yang telah memungkinkan Toyota mencatatkan rekor baru untuk pasar ekspor," ungkap Warih, Selasa (30/1).
Perlu dicatat, kontribusi terbesar pada pencapaian ekspor kendaraan Toyota berasal dari model sport utility vehicle (SUV) Fortuner yang mencapai 69.700 unit. Lalu model sedan Vios dengan jumlah sekitar 28.450 unit turut menjadi penyumbang terbesar pasar ekspor perusahaan ini.
Tidak ketinggalan, Kijang Innova, Sienta dan Yaris melengkapi performa ekspor kendaraan Toyota dengan total 18.700 unit. Menyusul Avanza, Rush, Agya (Wigo) dan Town/Lite Ace yang diproduksi oleh grup Toyota di Indonesia yaitu Astra-Daihatsu Motor dengan jumlah total sebanyak 82.700 unit.
Selain dalam bentuk CBU, tahun 2017 Toyota Motor Manufacturing Indonesia juga telah mengekspor 47.600 unit kendaraan dalam bentuk terurai atau completely knock down (CKD) untuk mesin utuh tipe TR berbahan bakar bensin sebanyak 123.200 unit dan mesin TR berbahan bakar etanol sebesar 5.700 unit. Sedangkan ekspor kendaraan mesin tipe NR berbahan bakar bensin mencapai 93.300 unit dan NR berbahan bakar etanol sebanyak 3.700 unit.
Wakil Presiden Direktur Toyota Motor Manufacturing Indonesia Edward Otto Kanter berharap, kinerja penjualan kendaraan pada tahun ini bisa menyamai, bahkan kalau bisa lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu.
Agar lebih bernilai tambah, kerjasama dengan pemasok dalam penggunaan komponen lokal juga akan terus ditingkatkan. Tahun ini, fokus penggunaan bahan baku lokal ialah aluminium dan baja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News