kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Toyota Motor bakal menggenjot ekspor, ini rencana bisnisnya


Rabu, 20 Maret 2019 / 21:32 WIB
Toyota Motor bakal menggenjot ekspor, ini rencana bisnisnya


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) berencana meningkatkan ekspornya. Salah satunya lewat memproduksi kendaraan baru dan juga penjajakan ke kendaraan baru.

Untuk kendaraan baru, Toyota pun berencana akan masuk mengembangkan kendaraan Low Carbon Emission Vehicle (LCEV). Salah satu jenis kendaraan yang akan dikembangkan yakni kendaraan hibrida (hybrid).

Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Warih Andang Tjahjono menjelaskan untuk saat ini Toyota akan menunggu kebijakan resmi dari pemerintah mengenai regulasi kendaraan listrik.

Di sisi lain Toyota juga melihat pola kebutuhan konsumen baik domestic maupun juga ekspor. “Untuk kondisi infrastruktur sekarang maka kendaraan hybrid yang cepat diterima,” kata Warih, Selasa malam (19/3).

Toyota akan mendukung target pemerintah yang di mana pada tahun 2025, sebesar 20% pasar otomotif domestik diisi oleh kendaraan Electric Vehicle (EV).

Untuk keperluan pengembangan kendaraan itu, Toyota juga berencana untuk mempersiapkan investasinya di Indonesia.

Catatan saja, untuk periode investasi 2015 hingga 2019, TMMIN sudah investasi sebesar Rp 27,6 triliun. “Kami akan investasi lagi dalam waktu dekat,” kata Warih.

Adapun untuk Negara ekspor yang akan dituju, saat ini TMMIN masih fokus ke Negara berkembang. Apalagi sedari awal principal Toyota sudah menetapkan Indonesia ke basis negara eksportir kendaraan berkembang.

Sepanjang tahun 2018, total pengapalan CBU bermerek Toyota berhasil menembus angka 206.600 unit atau naik positif sebesar 4% dari capaian tahun 2017 lalu yang berjumlah 199.600 unit. Tahun 2019, Toyota memproyeksikan bahwa kinerja ekspor CBU bermerek Toyota naik lebih dari 5%

Studi-studi untuk mempelajari destinasi ekspor baru termasuk ke Australia masih terus dilakukan. Di saat yang sama Toyota juga berupaya tetap fokus dalam hal menjaga kestabilan performa ekspor di negara baru tujuan ekspansi tahun 2018 yang lalu seperti Afrika dan Amerika Latin

Semua kendaraan CBU yang diekspor ke berbagai negara itu merupakan produksi lokal dengan tingkat kandungan dalam negeri mencapai 75% sampai 94%.

Sampai saat ini setidaknya sudah lebih dari 80 negara di kawasan Asia, Afrika, Amerika Latin, Karibia dan Timur Tengah yang menjadi tujuan ekspor Toyota.

“Kami terus menjajaki pasar Australia dan mempelajari kendaraan apa yang sesuai bisa masuk ke pasar. Pendapat pribadi saya kendaraan SUV akan jadi tren baru,” kata Warih.

Kondisi ekonomi makro dunia merupakan tantangan tersendiri bagi kinerja ekspor otomotif dalam negeri. Menyikapi hal tersebut Toyota memandang bahwa daya saing industri menjadi kunci untuk bisa bertahan bahkan memenangkan persaingan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×