Reporter: Vina Elvira | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten transportasi laut, PT Trans Power Marine Tbk (TPMA) masih berupaya cetak pendapatan bersih naik 30% hingga akhir tahun 2024.
Direktur TPMA, Rudy Sutiono mengungkapkan, realisasi produksi batubara nasional di 2024 yang lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2023 menjadi faktor penting peningkatan volume angkutan Trans Power Marine di tahun ini.
Selain itu, penambahan armada yang dilakukan TPMA juga memicu meningkatnya volume angkutan yang berdampak pada pertumbuhan kinerja selama tahun 2024.
“Selain itu di tahun 2024 TPMA juga telah mengakuisisi 65% saham PT Bahtera Energi Samudra Tuah (BEST). sehingga meningkatkan laba konsolidasi secara signifikan,” ungkap Rudy, kepada Kontan.co.id, Jumat (27/12).
Sebagai gambaran, hingga September 2024 pendapatan TPMA tercatat meningkat 12,78% year on year (yoy) menjadi US$ 89,38 juta dibandingkan pendapatan bersih di periode yang sama tahun 2023 sebesar US$ 79,25 juta.
Baca Juga: Cek Prospek dan Rekomendasi Saham KKGI dan TPMA Usai Bikin Usaha Patungan
Sementara untuk laba bersih angkanya mencapai US$ 17,64 juta atau 34,15% lebih tinggi dari laba bersih di tahun sebelumnya yang sebesar US$ 13,15 juta.
Per September 2024, TPMA telah merealisasikan penambahan tiga armada baru yakni dua kapal tongkang dan satu kapal tug boat.
Dengan realisasi belanja modal (capex) hingga US$ 5 juta, atau sekitar 20% dari anggaran capex di tahun ini yang sebesar US$ 20 juta.
“Dari enam set tug boat dan tongkang yang direncanakan, masih ada dua armada tug boat yang akan datang tahun depan,” tambahnya.
TPMA melihat prospek bisnis di tahun depan masih menjanjikan. Menurutnya, prospek komoditas curah seperti batubara dan nikel masih akan bertumbuh di 2025, hal ini sejalan dengan kenaikan rencana produksi batubara dan nikel yang sudah ditetapkan pemerintah.