kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Trans Power Marine (TPMA) Target Beli 10 Kapal di Phase Pertama


Selasa, 10 September 2024 / 16:01 WIB
Trans Power Marine (TPMA) Target Beli 10 Kapal di Phase Pertama
ILUSTRASI. Trans Power Marine (TPMA) gandeng Samudra Investama Maju (SIM) mendirikan perusahaan patungan PT Trans Ocean Permata (TOP)


Reporter: Leni Wandira | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Trans Power Marine Tbk (TPMA) bersama PT Samudra Investama Maju (SIM) mendirikan perusahaan patungan bernama PT Trans Ocean Permata (TOP). Dalam kerjasama ini, TPMA memegang 51% saham dan SIM 49%, tanpa adanya hubungan afiliasi antara kedua perusahaan.

Direktur TPMA, Rudy Sutiono, mengungkapkan bahwa TOP akan fokus pada akuisisi 20 set kapal tunda dan kapal tongkang serta dua unit floating crane dalam jangka waktu 2-3 tahun ke depan.

Adapun total capex senilai US$ 90 juta dengan dana berasal dari 20% dana internal JV selanjutnya sebesar 80% dari pembiayaan bank/lembaga keuangan.

"TOP berencana berinvestasi sebesar US$90 juta untuk pembelian 20 set tug dan barge serta 2 floating crane secara bertahap dalam jangka waktu 2-3 tahun," kata Rudy saat dihubungi media KONTAN, Selasa (10/9).

Kata Rudy, investasi ini akan dilakukan secara bertahap, dimulai dengan pembelian 10 set tug and barge dan 1 floating crane pada fase pertama, dengan fase kedua direncanakan akan dimulai dalam dua tahun mendatang.

Baca Juga: Trans Power Marine (TPMA) Terima 3 Kapal Baru Hingga Kuartal III-2024

Pendirian JV ini didasarkan pada akta No.7 tanggal 8 Agustus 2024 dan telah disahkan oleh Kemenkumham RI No. AHU-0069621.AH.01.01 tanggal 6 September 2024. Modal dasar perusahaan patungan ini adalah Rp20 miliar, dengan kontribusi TPMA sebesar Rp10,2 miliar dan SIM sebesar Rp9,8 miliar.

Rudy menambahkan bahwa investasi ini bertujuan untuk memanfaatkan potensi batu bara yang melimpah di Sumatra Selatan, yang pada 2023 menyumbang sekitar 13% atau setara 105,3 juta ton. dari total produksi nasional.

Perusahaan patungan ini diharapkan dapat mengcapture market di wilayah tersebut, dengan 20% dana internal dan 80% pembiayaan berasal dari bank atau lembaga keuangan.

"Dengan demikian, kami melihat potensi yang besar di sana sehingga kami melihat kesempatan untuk mengcapture market di Sumatra Selatan," pungkasnya. 

Selanjutnya: Ini 5 Rekomendasi VPN yang Aman untuk Pengguna Internet, Tapi Ingat Tidak Gratis!

Menarik Dibaca: Promo 9.9 Edisi 9-13 September 2024, Buy 2 Get 2 di Pepper Lunch, Kimukatsu & RotiO

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×