kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Transaksi online sentuh Rp 23 triliun, CrediBook luncurkan 2 layanan baru


Jumat, 03 September 2021 / 17:31 WIB
Transaksi online sentuh Rp 23 triliun, CrediBook luncurkan 2 layanan baru
ILUSTRASI. Aplikasi pembukuan digital UMKM CrediBook meluncurkan CrediMart


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aplikasi pembukuan digital UMKM CrediBook meluncurkan CrediMart, toko grosir online berbasis web untuk membantu pelaku usaha memenuhi kebutuhan stok barang dagangan sehari-hari.

CEO dan Co-Founder CrediBook Gabriel Frans, menjelaskan bahwa CrediMart lahir untuk menghilangkan hambatan pada proses pengadaan stok barang dagang para pelaku UMKM.

Selain pencatatan keuangan, Gabriel bilang UMKM seperti toko dan warung juga menghadapi hambatan dalam pengadaan stok barang dagang, seperti jauhnya jarak ke pusat grosir, repot membawa barang belanjaan, dan metode pembayaran yang harus tunai. Akibatnya, stok barang dagang di toko atau warung jadi tidak lengkap.

"Ini berpotensi mengurangi penjualan mereka. Karena itu, kami hadirkan CrediMart, toko grosir online agar UMKM bisa belanja stok barang dagang tanpa harus meninggalkan lokasi usaha,” jelas Gabriel dalam keterangan yang diterima Kontan.co.id, Jumat (3/9).

Baca Juga: Gandeng CrediBook, Payfazz luncurkan aplikasi Payfazz Buku

Pada saat meluncurkan CrediStore, Gabriel mengajak pelaku UMKM untuk turut memanfaatkan besarnya potensi transaksi online yang ada di Indonesia.

“Tidak ada alasan lagi bagi UMKM Indonesia untuk tidak memanfaatkan internet dalam berjualan. Mulai dari tools yang memudahkan berjualan online, hingga pasar yang besar, semuanya ada di Indonesia. Angka transaksi online di Indonesia bahkan menyentuh angka 23,66 triliun,” ungkap Gabriel.

Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM, Fiki Satari mengungkapkan peluncuran CrediStore dan CrediMart menjadi momentum kebangkitan UMKM.

Pihaknya menyatakan target 30 juta digitalisasi UMKM di tahun 2024 perlu disokong dengan inovasi produk digital yang benar-benar menyelesaikan masalah pelaku UMKM. CrediStore dan CrediMart dinilai mampu menghilangkan inefisiensi yang dihadapi UMKM ritel dan grosir di lapangan.

“Saat ini usaha ritel mendominasi populasi UMKM. Kami harap aplikasi CrediStore dapat digunakan oleh rekan-rekan UMKM ritel untuk membantu pemasaran produk secara online. Optimalisasi katalog digital (e-catalogue) dan social commerce dapat membantu meningkatkan penjualan. Kami juga yakin CrediMart membantu pemilik toko dan warung memenuhi stok barang dagangannya dengan lebih mudah sambil juga mendukung peningkatan pendapatan para pelaku usaha grosir. Mudah-mudahan digitalisasi yang dilakukan CrediBook akan meningkatkan produktivitas UMKM Indonesia,” ungkap Fiki.

Sekadar informasi saja, melalui CrediMart, pelaku usaha dapat berbelanja grosir secara online dan akan diantarkan ke lokasi pemesan 1 x 24 jam setelah pesanan dilakukan.

CrediMart juga dilengkapi dengan cara pembayaran yang fleksibel mulai dari tunai, Cash on Delivery (COD), hingga skema jatuh tempo.

“Skema bayar jatuh tempo (buy now pay later) kami hadirkan untuk memudahkan pemilik usaha mengelola cash flow UMKM. Cara bayar ini tentu sulit didapatkan apabila belanja langsung ke toko grosir konvensional. Di CrediMart, toko atau warung dengan riwayat pembayaran yang baik dapat menikmati fasilitas cara bayar jatuh tempo ini,” terang Gabriel.

Salah satu pemilik usaha toko sembako yang menggunakan fitur CrediMart, Toko Esti menyatakan kehadiran CrediMart membuat proses pemenuhan barang dagang menjadi lebih praktis.

“CrediMart jadi lebih memudahkan buat belanja grosir, kan online jadi bisa pesen lewat handphone, nggak perlu ninggalin toko buat ke pusat grosir. Pelayanannya juga bagus karena barang diantar sampai ke toko. Apalagi bisa bayar jatuh tempo, lumayan bantu muter uang usaha dulu buat yang lagi kesulitan,” kata Esti yang yang berjualan di bilangan Kemang sejak tahun 2015.

Dalam menjalankan operasionalnya, CrediMart juga berkolaborasi dengan beberapa toko grosir konvensional.

Baca Juga: Mendapat dukungan Kementerian Koperasi dan UKM, aplikasi digital CrediBook ekspansif

“CrediMart membantu menjual barang milik toko grosir konvensional. Kami berperan sebagai sales bagi rekan grosir kami di ranah online. Platform CrediMart mendigitalisasi transaksi yang selama ini dilakukan secara fisik atau tatap muka oleh toko grosir dengan pemilik usaha. Para pelanggan yang berbelanja di CrediMart juga mendapatkan added value seperti fasilitas pengantaran dan fleksibilitas cara bayar,” jelas Gabriel.

Kolaborasi CrediMart dengan toko grosir konvensional turut membantu menambah pemasukan usaha di tengah pandemi COVID-19.

“Selama pandemi, ada penurunan omset di usaha grosir saya. Toko langganan yang biasanya belanja jutaan, jadi cuma ratusan ribu. Tapi sejak gabung CrediMart, omset saya bertambah, bisa naik 50% per harinya. Harapannya sih omset bisa naik terus sama CrediMart,” jelas Bu Maryamah yang kerap disapa Bu Eem, salah satu rekan toko grosir CrediMart di daerah Kalideres.

Untuk menjaga keamanan, aplikasi CrediStore didukung dengan sistem keamanan one-time password (OTP) untuk memperkuat autentikasi saat pengguna membuat toko online-nya. OTP juga diterapkan untuk verifikasi pesanan yang dilakukan oleh pelanggan online.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×