kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.956.000   25.000   1,29%
  • USD/IDR 16.536   -80,00   -0,49%
  • IDX 6.949   50,77   0,74%
  • KOMPAS100 1.008   6,76   0,68%
  • LQ45 779   4,55   0,59%
  • ISSI 222   1,81   0,82%
  • IDX30 403   1,48   0,37%
  • IDXHIDIV20 475   0,48   0,10%
  • IDX80 114   0,72   0,64%
  • IDXV30 116   0,56   0,49%
  • IDXQ30 131   -0,28   -0,21%

Transnusa Aviation fokus di maskapai berjadwal


Senin, 07 September 2015 / 11:24 WIB
Transnusa Aviation fokus di maskapai berjadwal


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Transnusa Aviation Mandiri tengah menyiapkan strategi untuk menghadapi ancaman pembekuan izin terbang oleh Kementerian Perhubungan (Kemhub). Langka ini mereka lakukan lantaran belum memenuhi syarat kepemilikan pesawat.

Perusahaan ini mengantongi dua surat izin usaha penerbangan (SIUP), berjadwal dan tidak berjadwal. Mereka berencana melepas izin maskapai tak berjadwal dan fokus di bisnis maskapai berjadwal.

Soalnya, sebagai maskapai tidak berjadwal, Transnusa belum memenuhi syarat kepemilikan pesawat. Mereka minimal harus punya satu pesawat, milik sendiri, dan menguasai dua pesawat sewa.

Sedangkan untuk angkutan udara berjadwal, Transnusa sudah memenuhi aturan, yakni punya lima pesawat milik sendiri, dan menguasai lima pesawat sewa. "Kalau sampai akhir September ini kami tidak bisa memenuhi, Ini yang akan kami pilih nanti," kata Bayu Sutanto, Managing Director PT Transnusa Aviation Mandiri kepada KONTAN, Jumat (4/9).

Meski pilihan ini membuat perusahaan ini kehilangan izin sebagai maskapai tidak berjadwal, Bayu masih optimistis hal ini tidak akan mempengaruhi kelangsungan kontrak carter mereka. Menurut Bayu, pihaknya bakal memakai cara Citilink Indonesia yaitu menggunakan lisensi maskapai berjadwal untuk melayani layanan carter pesawat.

Maskapai pemegang izin berjadwal masih bisa mengoperasikan penerbangan carter dengan izin khusus. Sayang, ia tidak menjelaskan spesifikasi dari izin tersebut.

Tanpa merinci siapa klien carter mereka, Bayu bilang saat Transnusa masih punya tanggungan terhadap tiga klien kontrak carter pesawat Mereka adalah perusahaan tambang. Untuk itu Transnusa berupaya mendapatkan izin carter dengan memakai SIUP berjadwal miliknya. "Apalagi ekuitas kami beres dan delay management juga sudah tidak ada masalah," tandasnya.

Transnusa akan memaksimalkan bisnis penerbangan berjadwal ke Indonesia Timur. Perusahaan yang mulai berbisnis Agustus 2015 ini sudah melayani transportasi udara ke 15 kota di Tanah Air.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×