Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Traveloka, aplikasi perjalanan online terbesar di Asia Tenggara mengumumkan telah menghimpun pendanaan US$ 250 juta untuk membantu meningkatkan operasinya di tengah krisis virus corona, dan ketika perjalanan domestik mulai meningkat.
Mengutip Reuters, Selasa (28/7), Traveloka mengatakan putaran pendanaannya dipimpin oleh lembaga keuangan global dan termasuk investor yang ada seperti East Ventures.
Traveloka, telah terpukul oleh wabah virus corona, ketika negara-negara Asia Tenggara menutup perbatasan dan memberlakuan penguncian ketat, menekan industri pariwisata yang sebelumnya berkembang pesat.
Baca Juga: Southeast Asia's biggest travel app Traveloka raises $250 mln as lockdowns ease
Startup perjalanan wisata ini memangkas pekerjaan, dan salah satu afiliasinya, hotel dan agregator Indonesia Airy Rooms, ditutup.
Tetapi ketika pembatasan perjalanan domestik mulai mereda di kawasan itu, kepala eksekutif perusahaan yang berbasis di Jakarta itu mengatakan "melihat pemulihan yang menggembirakan di pasar-pasar utamanya" karena kebangkitan pemesanan perjalanan dan aktivitas oleh pembuat liburan lokal.
"Bisnis kami di Vietnam telah kembali ke level 100% sebelum Covid-19 dan Thailand telah melampaui 50% sebelum tingkat Covid-19," kata co-founder & CEO Traveloka Ferry Unardi dalam sebuah pernyataan.
Dia mencatat bahwa Indonesia dan Malaysia juga mengalami "peningkatan kuat dari minggu ke minggu".
Pemerintah Thailand pada Juni mengumumkan subsidi US$ 722 juta untuk memacu perjalanan domestik, sementara Vietnam dan Singapura telah mengumumkan kampanye promosi pariwisata lokal yang luas.
Resor Indonesia di Bali berencana untuk membuka kembali untuk wisatawan lokal minggu ini dan untuk wisatawan internasional pada 11 September.
Menurut Unardi, Traveloka akan menggunakan dana baru untuk meningkatkan neraca dan meningkatkan penawaran perjalanan domestik serta penawaran keuangannya.
Sebuah sumber yang mengetahui tentang masalah ini mengatakan kepada Reuters bahwa investor utama pada putaran itu adalah Qatar Investment Authority (QIA), perusahaan holding milik negara Qatar.
Baca Juga: Daftar 4 perusahaan startup yang putuskan PHK karyawan karena pandemi corona
Seorang juru bicara Traveloka menolak mengomentari apakah QIA telah bergabung dengan kesepakatan atau pada penilaian Traveloka.
QIA tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Pendukung sebelumnya termasuk raksasa perjalanan AS, Expedia, peritel online China JD.Com dan wealth fund Singapura GIC Pte Ltd.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News