kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Traveloka yakin sektor travel online akan bertumbuh pesat di 2025


Kamis, 27 Desember 2018 / 18:46 WIB
Traveloka yakin sektor travel online akan bertumbuh pesat di 2025


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Berdasarkan hasil riset dari Google dan Termasek, empat sektor pendorong ekonomi digital di tahun 2025 yakni dari travel online, e-commerce, media online dan transportasi online. Travel online merupakan salah satu sektor yang sedang berkembang di Asia Tenggara.

Di tahun 2018, travel online telah mencapai angka transaksi sebesar US$ 8,6 miliar dan diproyeksi akan meningkat drastis sebesar US$ 25 miliar pada tahun 2025.

Salah satu unicorn start up travel online di Indonesia, Traveloka juga mengalami pertumbuhan positif setiap tahunnya. Busyra Oryza, Public Relation Manager Traveloka menyebutkan pihaknya semakin optimis dengan perkembangan ekonomi digital di tahun 2019 karena semakin banyak masyarakat yang memahami kegunaan internet. “Kami percaya di tahun mendatang akan semakin banyak peluang yang akan dikembangkan,” kata Busyra kepada KONTAN.

Pihaknya akan terus berkomitmen untuk memberikan lebih banyak layanan atau fitur untuk kenyamanan pengguna sebagai salah satu travel onbline di Indonesia. Tentu saja, hal ini menjadi peluang besar di pasar Asia Tenggara dengan populasi 640 juta orang dengan penetrasi internet sekitar 58%.

Ia juga melihat bahwa hasil riset tersebut sedikit demi sedikit smakan sejalan dengan riset Google dan Termasek. Kami melihat tren yang terjadi saat ini sedikit demi sedikit sejalan dengan hasil riset tersebut dan kami harap iklim positif ini dapat terus berjalan dengan baik.

Busyra menambahkan, di tahun 2018 pariwisata dinilai sebagai salah satu sumber pendapatan Indonesia terbesar dengan nilai US$ 17 miliar berdasarkan data Kemenpar. Tahun 2019, diharapkan nilai tersebut bisa mencapai US$ 20 miliar.

Yang perlu diperhatikan untuk mencapai nilai tersebut, Busyra mengatakan perlu adanya sinergi dan kolaborasi yang positif antara pelaku usaha dengan pemangku kepentingan seperti pemerintah, regulator dan partner bisnis untuk terus menjaga iklim bisnis yang baik.

Kemudian, sebagai perusahaan unicorn di Indonesia, pengembangan produk dan inovasi menjadi kunci penting. “Inovasi dan pengembangan produk yang memudahkan serta memberikan kenyamanan bagi pengguna menjadi fokus utama kita,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU

[X]
×