kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Trending tagihan listrik melonjak hingga 100%, tagihan listrik bos PLN juga meningkat


Minggu, 07 Juni 2020 / 08:22 WIB
Trending tagihan listrik melonjak hingga 100%, tagihan listrik bos PLN juga meningkat
ILUSTRASI. Petugas PLN Area Bulungan Distribusi Jakarta Raya melakukan penyambungan penambahan daya pelanggan 1.300 VA menjadi 2.200 VA di kawasan?Kebayoran Lama, Jakarta, Selasa (20/6). Menyambut Hari Raya Idul Fitri 1438 H, PLN memberikan potongan biaya penyambung


Reporter: Filemon Agung | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Keluhan lonjakan tagihan listrik pelanggan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) meramaikan jagat media sosial akhir pekan ini. Nyatanya, lonjakan tagihan listrik tidak pandang bulu.

Pegawai PLN pun mengalami lonjakan tagihan listrik. Termasuk juga bos-bos di PLN juga mendapati tagihan listrik di masing-masing rumahnya melonjak.

"Tagihan listrik saya juga naik, tidak cuma 60% tapi 100%," terang Direktur Human Capital Manajemen PLN Syofvie Felianti Roekman dalam Konferensi Pers Virtual, Jumat (6/6).

Syofvie menambahkan, lonjakan tagihan listrik juga terjadi di rumah pegawai PLN lain.

Baca Juga: Harga mobil baru Daihatsu Xenia Juni naik Rp 3 juta, harga bekasnya mulai Rp 50 juta

Menurut Syofvie, lonjakan tagihan listrik saat ini merupakan hal yang wajar.

Lonjakan tagihan listrik tersebut akibat peningkatan konsumsi yang memang terjadi seiring kebijakan beraktivitas dari rumah dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"AC menyala, semua beraktivitas di rumah," tutur Syofvie.

Baca Juga: Face shield mencegah penularan corona, ini panduan membuat face shield plastik mika

Ia menambahkan, dirinya yang biasa mengisi voucher sekali untuk dua bulan, kini harus mengisi voucher listriknya tiap bulan.

"Kita juga harus cerdas menggunakan energi ini. Teman-teman PLN juga merasakan hal yang sama. Tapi saya hitung tuh. Memang semua ada kenaikan konsumsi," kata Syofvie.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×