kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -10.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Tri Wahana tambah kapasitas kilang


Jumat, 12 September 2014 / 10:12 WIB
Tri Wahana tambah kapasitas kilang
ILUSTRASI. Gudang Garam (GGRM) menyuntik modal ke anak usahanya, yaitu PT Surya Dhoho Investama senilai Rp 3 triliun untuk menggarap proyek Bandara Kediri.


Reporter: Agustinus Beo Da Costa | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. PT Tri Wahana Universal (TWU) terus menancapkan bisnis kilang minyak skala kecil. Dalam waktu dekat pihaknya siap menambah produksi kilang minyak di Bojonegoro, Jawa Timur dari sebelumnya hanya berkapasitas 12.000 barel per hari (bph) menjadi 24.000 bph.

Rudi Tavinos, Direktur Utama PT Tri Wahana Universal (TWU) menyatakan, pihaknya mulai membangun kilang pada 2008 silam, dengan kapasitas 6.000 bph. Kemudian kapasitas ditambah menjadi 12.000 bph pada 2012 lalu. "Kami mau menambah kapasitas sebesar 12.000 bph, menjadi 24.000 bph," kata dia kepada KONTAN, Rabu (10/9).

Untuk membangun kilang dengan kapasitas 12.000 bph, TWU mengaku menggelontorkan dana sebesar US$ 150 juta dengan pinjaman dari dua bank asing, HSBC dan Standard Chartered. Kedua bank asing itu bersedia meminjamkan dana untuk membangun kilang tersebut lantaran bisnis kilang minyak memang memiliki prospek yang luar biasa.

Dia bilang, untuk satu kilang minyak paling cepat dibangun dalam 15 bulan dan paling lambat 24 bulan. "Minyak mentah yang diolah di kilang milik TWU dibeli dari ExxonMobil dengan harga pasar," imbuh dia.

Untuk pembelian minyak mentah ini membutuhkan belanja modal yang besar. Hal itu untuk menjaga keberlangsungan operasi sebuah kilang, sehingga perusahaan harus menyimpan stok minyak mentah untuk masa waktu minimal selama dua bulan.

Dari kapasitas produksi 12.000 bph itu, sekitar 68% olahan minyak mentah menjadi solar, 30% menjadi catalic crakers, dan  1% menjadi tiner dan sisanya vacumm botto yang diekspor ke China. "Rata-rata SPBU di Jawa Timur mendapatkan pasokan solar dari mini refinary milik Tri Wahana Universal," katanya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×