kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -10,97   -1.19%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Trisula terus memperluas jaringan pemasaran


Kamis, 11 April 2013 / 07:27 WIB
Trisula terus memperluas jaringan pemasaran
ILUSTRASI. Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.


Reporter: Merlinda Riska | Editor: Sandy Baskoro

JAKARTA. Peritel fesyen PT Trisula International Tbk siap memperluas jejaring bisnisnya. Emiten berkode saham TRIS ini bakal membangun 40 gerai baru dan menambah merek baru tahun ini.

Trisula perlu menggeber ekspansi demi memuluskan target pertumbuhan penjualan tahun ini sebesar 20% year-on-year (YoY) menjadi Rp 670,67 miliar. Adapun proyeksi laba bersih Trisula meningkat 14% hingga 15% (YoY) menjadi Rp 34,45 miliar hingga Rp 34,75 miliar.

Hingga akhir tahun lalu, Trisula telah memiliki 230 gerai dengan mendistribusikan merek seperti Jack Nicklaus, JOBB, G2000, Man Club, dan UniAsia. Dengan tambahan 40 gerai, maka hingga akhir tahun, gerai Trisula bakal mencapai 270 gerai. Sebagian besar gerai Trisula berada di wilayah Jabodetabek.

"Tapi, kami juga akan membuka gerai di Surabaya, Bali, dan Solo. Untuk Indonesia Timur seperti Papua, saat ini masih dalam tahap pengembangan," kata Direktur Utama Trisula International, Lisa Tjahjadi, Rabu (10/4).

Penetrasi gerai Trisula di wilayah Jabodetabek saat ini mencapai 64%, diikuti Jawa Timur 10%, Sumatra 10%, Jawa Barat 6%, Jawa Tengah 4%, dan wilayah Indonesia Timur 6%.

Demi menyokong aksi korporasinya, Trisula menyiapkan belanja modal Rp 60 miliar. Dana itu akan dipakai untuk menambah gerai dan mendatangkan setidaknya dua merek baru tahun ini. "Tapi, yang sudah pasti satu brand yang akan kami datangkan," ucap Lisa tanpa menyebutkan nama merek itu.

Lisa menjelaskan, untuk menghadirkan merek baru, Trisula setidaknya membutuhkan dana Rp 30 miliar hingga Rp 40 miliar. "Sisanya, akan dipakai untuk membangun gerai," ujarnya.

Belanja modal Trisula antara lain bersumber dari sisa dana initial public offering atau IPO yang sebesar Rp 14,5 miliar. Untuk menutupi belanja modal Rp 40,5 miliar, manajemen ingin meminjam bank atau institusi finansial lain.

Trisula mengharapkan brand baru bisa masuk pasar pada kuartal III-2013. Manajemen belum bisa memprediksi kontribusi brand baru di tahun ini. Sumbangsih penjualan merek baru bakal efektif mulai tahun depan.

Trisula memiliki lima anak usaha. Sebagian besar pendapatannya berasal dari penjualan ekspor, dengan kontribusi 86% terhadap total penjualan. Adapun lini usaha ritel menyumbang 14% total pendapatan. "Tahun ini, kami akan meningkatkan kontribusi ritel menjadi 20%," tutur Lisa. Selama tahun lalu, penjualan ritel Trisula di pasar domestik tumbuh 40% dan penjualan ekspor naik 14%.

Rudolf Simarmata, Retail Director Trisula International memproyeksikan penjualan ritel domestik masih terus tumbuh seiring peningkatan jumlah kelas menengah Indonesia. "Kami akan terus menambah portofolio produk yang memiliki segmentasi pasar tersendiri," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×