Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten tekstil dan garmen PT Trisula Textile Industries Tbk. (BELL) menargetkan tahun ini bisa mendapatkan pertumbuhan penjualan dan laba sebelum pajak 8% dibandingkan dengan tahun 2021.
Pada kesempatan publik ekspos yang diselenggarakan secara virtual, Direktur BELL R Nurwulan Kusumawati mengatakan pihaknya tahun ini optimistis akan mencetak kinerja yang lebih baik. Hal ini terasa sejak 2021 yang dinilai menjadi momen peningkatan kinerja untuk BELL melalui merk pakaian ritel JOBB dan Nicklaus.
JOBB merupakan merek produk lokal milik BELL sendiri, yang terdiri dari jas, celana formal, pakaian kasual, kemeja, dan sebagainya. Lalu, juga terdapat merek lisensi Jack Nicklaus yang lebih fokus untuk memproduksi pakaian kasual.
"Mengenai capex, sebelumnya kami mencanangkan untuk mengalokasikan Rp 15 miliar hingga Rp 16 miliar. Ini difokuskan untuk merestrukturisasi permesinan, sebagaimana yang dilakukan tahun sebelumnya," jelasnya, Kamis (27/4).
Baca Juga: Intiland (DILD) Kantongi Marketing Sales Rp 500 Miliar Pada Kuartal I
Ia melanjutkan, nilai belanja modal atau capex ini masih akan terus disesuaikan pengeluarannya berdasarkan kondisi dan perekonomian ke depannya. Pihaknya mengakui, masih menjalankan langkah efisiensi untuk terus melakukan inovasi produknya.
Langkah efisiensi ini merupakan salah satu hal yang menopang kinerja BELL sepanjang 2021. Pihaknya menuai penurunan penjualan 20,46% atau di angka Rp428,2 miliar dari Rp 538,2 miliar. Di sisi lain, pihaknya berhasil membalik posisi rugi menjadi laba yang diatribusikan ke induk menjadi Rp2,28 miliar, dari rugi bersih Rp15,5 miliar.
Pihaknya juga berhasil memperluas produk lokal di pasar internasional, dengan peningkatan penjualan ekspor 40,9%.
"Untuk ekspor, kami akan terus bekerjasama dengan garmen jadi dan menjalin hubungan dengan eksisting customer untuk menciptakan inovasi produk baru," tambah Direktur Utama BELL, Karsongno Wongso Djaja.
Ia melanjutkan, pihaknya lebih banyak lakukan ekspor ke Cina dan India. Mengenai ekspansi negara, pihaknya menyatakan titik ekspor tahun ini masih belum berubah namun pihaknya mengakui telah menambah customer baru dari beberapa negara.
Baca Juga: Laba Meroket, Bali Bintang Sejahtera (BOLA) Manfaatkan Sisa Dana IPO untuk Investasi
Selain Cina dan India, negara yang menjadi sasaran ekspor adalah Singapura, Malaysia, Thailand, Jepang, Bangladesh, Saudi Arabia, Inggris hingga Kostarika.
"Pada momen lebaran tahun ini, kami yakin memberikan kontribusi pada penjualan. Pada kuartal I 2022 ada efek dari kuartal IV 2021 atas kenaikan harga dan kelangkaan harga bahan baku. Kuartal II dan sepanjang semester II 2022 kami yakin akan mengalami penguatan baik di penjualan dan kinerja secara keseluruhan," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News