kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.415.000   -4.000   -0,28%
  • USD/IDR 15.490
  • IDX 7.555   20,61   0,27%
  • KOMPAS100 1.163   0,66   0,06%
  • LQ45 942   3,23   0,34%
  • ISSI 221   -0,44   -0,20%
  • IDX30 479   2,02   0,42%
  • IDXHIDIV20 576   2,70   0,47%
  • IDX80 131   0,22   0,17%
  • IDXV30 136   -0,53   -0,39%
  • IDXQ30 160   0,80   0,50%

Trump atau Biden yang Terpilih, Kadin Beberkan Pengaruhnya ke Indonesia


Senin, 15 Juli 2024 / 21:56 WIB
Trump atau Biden yang Terpilih, Kadin Beberkan Pengaruhnya ke Indonesia
ILUSTRASI. Cutouts depicting U.S. President Joe Biden and Republican presidential candidate and former U.S. President Donald Trump are displayed in a souvenir shop in Washington, U.S. July 10, 2024. REUTERS/Yves Herman


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menjabarkan arah bisnis Indonesia dikancah global usai pemilihan presiden Amerika Serikat (AS). 

Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid mengatakan siapapun presiden AS yang terpilih, Kadin akan tetap melakukan kerjasama dengan Negara Paman Sam itu. 

"Buat kita, itu mau Biden, itu mau Trump, mau Demokrat, mau Republik, kita akan bekerja sama dengan US. Karena kan jelas, kita secara Indonesia memiliki politik bebas aktif. Nah, Kadin itu selalu ingin bekerja sama. Karena kita bukan dari sisi pemerintah dan politiknya, tapi kita dari sisi dunia usahanya," ungkap Arsjad saat ditemui Kontan di menara Kadin, Senin (15/07). 

Ia mencontohkan, salah satu hubungan Kadin dengan negara berkonflik adalah hubungan dagang dengan Myanmar. Dimana, gejolak politik di internal negara tersebut tidak harusnya menjadi beban perkembangan usaha. 

"Sebagai contoh misalnya ya, Myanmar itu punya gejolak politik misalnya. Tapi kami terus berhubungan dengan teman-teman pengusaha di sana. Kenapa? Bukan dosa mereka kan. Jadi kita fokus terhadap usahanya. Apapun yang terjadi di negara manapun, ya dagang bisa jalan terus," tambahnya. 

Baca Juga: Wall Street Naik, Investor Menimbang Terpilihnya Kembali Trump di Pemilu AS

Dikesempatan yang sama, Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Kemaritiman, Investasi, dan Luar Negeri Kadin, Shinta Widjaja Kamdani mengatakan memang ada perbedaan dari konsep kerjasama perdagangan yang dianut Biden maupun Trump. 

"Kalau di konteksnya Biden, dia itu lebih ini secara regional ya. Nah kalau Trump itu kayaknya dia lebih spesifik dia kan sangat pragmatis ya. Kalau pengalaman kita yang lalu, dia sangat pragmatis dan deal-nya itu bisa lebih langsung transaksional," jelas Shinta. 

Ia menambahkan jika nantinya yang terpilih adalah Trump, dengan berdasarkan pengalaman sebelumnya, Kadin berharap Trump bisa terus didorong limited trade deals

"Apa itu limited trade deals? Jadi itu benar-benar kesempatan Indonesia-Amerika. Mungkin kalau kita punya perjanjian seperti Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dan Free Trade Agreement (FTA) itu dengan Amerika tidak begitu mudah. Jadi kita biasanya dengan limited trade deal untuk specific area membuat deal gitu," jelasnya. 

Shinta juga mengatakan hingga saat ini pihaknya turut berperan dalam hubungan dagang dengan AS melalui Indo-Pacific Partnership Economic Forum (IPEF).  Kadin dan pemerintah telah mendorong kerja sama di berbagai bidang mulai dari perdagangan rantai pasok, digitalisasi, ekonomi hijau, hingga intelectual property (IP). 

Selanjutnya: Respons Kadin Terkait Kelanjutan Program Kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu & DMO 60%

Menarik Dibaca: Viral Rombongan Penumpang Berisik di Kereta, Begini Penjelasan KAI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Sustainability Reporting with GRI Standards Practical Business and Social Responsibility berbasis ISO

[X]
×