kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.902.000   -10.000   -0,52%
  • USD/IDR 16.450   167,00   1,00%
  • IDX 6.816   48,94   0,72%
  • KOMPAS100 985   6,24   0,64%
  • LQ45 763   1,83   0,24%
  • ISSI 216   1,39   0,64%
  • IDX30 397   1,52   0,38%
  • IDXHIDIV20 474   2,31   0,49%
  • IDX80 111   0,22   0,20%
  • IDXV30 115   -0,82   -0,71%
  • IDXQ30 130   0,67   0,52%

Tumpuan di masa depan, Indointernet (EDGE) memperkuat bisnis pusat data


Senin, 28 Juni 2021 / 18:52 WIB
Tumpuan di masa depan, Indointernet (EDGE) memperkuat bisnis pusat data
ILUSTRASI. Indointernet (EDGE) akan memperkuat bisnis pusat data.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indointernet Tbk (EDGE) melihat prospek yang cerah untuk bisnis pangkalan data atau data center. Emiten penyedia layanan infarstruktur digital yang juga dikenal dengan nama Indonet ini tengah fokus menggarap pengembangan Edge Data Center.

Komisaris Indointernet Djarot Subiantoro menyampaikan, bisnis data center diprediksi akan tumbuh pesat di Indonesia. Buktinya, sudah banyak pelaku usaha sektor digital yang terjun menggarap data center.

Merujuk pada Structure Research, kata Djarot, Indonesia menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan data center tercepat dengan estimasi pertumbuhan rata-rata tahunan 23,5% dari 2020 hingga 2025. Market size data center di Indonesia pada tahun 2025 diperkirakan mencapai US$ 618,6 juta.

Penyedia konten multimedia dan penyedia jasa cloud juga akan menjadi pendorong kuat permintaan data center dan jaringan di Indonesia. Permintaan data center pun diperkirakan bisa melebihi supply yang ada.

"Pertumbuhan ekonomi digital dan tren digitalisasi akan mendorong adopsi cloud yang lebih tinggi. Karena bisnis pun akan beradaptasi dengan standar teknologi informasi yang terus berkembang," ungkap Djarot dalam paparan publik yang digelar Senin (28/6).

Baca Juga: Saham emiten teknologi melambung, begini rekomendasi analis

Direktur Utama Indointernet Karla Winata melanjutkan, pihaknya telah mengoperasikan Edge Data Center (EDGE DC 1) berlokasi di Kuningan Barat, Jakarta Selatan. EDGE DC 1 diklaim lebih memberikan kemudahan akses dengan latensi yang rendah.

Melalui anak usahanya, PT Ekagrata Data Gemilang, Indonet tengah menyelesaikan pembangunan EDGE DC 1 fase 3 sampai 5 dengan kapasitas total IT Load mencapai 6 MW (1.2 MW per data hall).  "Untuk Edge Data Center pertama, saat ini kami sudah mengamankan kontrak 35%. Rencana ke depan diproyeksikan sampai dengan akhir 2022 kami mengamankan kurang lebih 70% dari kapasitas data center pertama," terang Karla.

Indonet pun terus berekspansi dengan melanjutkan pembangunan Edge Data Center kedua. Pada bulan April, Indonet telah melakukan pembelian tanah dengan luas 6.000 m2 yang berlokasi di Kuningan Center.

Target ready for services Edge Data Center kedua ini diestimasikan pada Q1-2023. Indonet pun semakin yakin dengan pengembangan data center ini setelah berkolaborasi dengan perusahaan platform data center global, Digital Edge (Hongkong) Ltd.

"Saat ini kami tengah berada di fase design dan diharapkan konstruksi Edge DC kedua dapat dimulai pada tahun 2022," kata Karla.

Dalam kesempatan yang sama, Komisaris Utama Indointernet Toto Sugiri menyampaikan bahwa secara jangka panjang, bisnis data center diharapkan bisa berkontribusi signifikan hingga lebih dari 50% terhadap pendapatan Indointernet. Namun, Toto tidak membeberkan detail proyeksi perkembangan bisnis data center terhadap Indointernet.

"Memang butuh waktu secara bertahap. Tahun ini sudah mulai aktif, tahun depan akan lebih signifikan growth-nya," sebut Toto.

Dalam laporan keuangan tahun 2020, EDGE meraih pendapatan usaha senilai Rp 475,67 miliar. Tumbuh 37,97% dibandingkan realisasi 2019 yang sebesar Rp 344,75 miliar.

Pendapatan EDGE masih didominasi dari layanan cloud sebesar Rp 258,72 miliar atau 54,39% dari pendapatan. Sementara sumbangan dari segmen data center masih tergolong mini, yakni Rp 32,47 milair atau baru sekitar 6,82% terhadap pendapatan EDGE.

Hingga kuartal pertama 2021, pendapatan usaha EDGE tercatat Rp 126,44 miliar. Tumbuh 17,23% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sebesar Rp 107,85 miliar.

Jika dirinci, pendapatan dari segmen layanan cloud masih menjadi andalan dengan Rp 67,61 miliar atau 53,47% dari pendapatan EDGE di tiga bulan awal 2021. Sedangkan data center menyumbang Rp 8,48 miliar atau 6,7% terhadap pendapatan EDGE.

Secara keseluruhan, EDGE masih membidik pertumbuhan pendapatan di tahun ini hingga menyentuh dua angka (double digit growth). Strategi yang diterapkan EDGE ialah dengan menggencarkan marketing untuk dua layanan utama, yakni HyperScale conneX (HSX) dan Edge Data Center.

Selanjutnya: Beli 189,90 juta saham Indointernet (EDGE), Digital Edge jadi pengendali baru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×