Reporter: Venny Suryanto | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Graha Andrasentra Propertindo Tbk (JGLE) masih terus berupaya pulih dari dampak pandemi Covid-19.
Chief Investor Relation JGLE Nuzirman Nurdin mengatakan, bisnis perusahaan sangat terdampak pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak tahun lalu. Maklum, kegiatan operasional JGLE masih dibatasi sehingga hanya dapat menerima pengunjung 50% dari batas maksimum kapasitas.
Sejak adanya pandemi, taman wisata JGLE terpaksa harus ditutup sementara. Diantaranya yakni Jungleland, the Jungle, JungleFest, Jbound, Aston Bogor Hotel Resort.
“Saat ini, semua sudah beroperasi kembali kecuali Jungleland. Untuk Jungleland kami belum bisa pastikan kapan akan beroperasi, semua tergantung kondisi dan kebijakan pemerintah terkait Covid-19,” ujar Nuzirman kepada Kontan.co.id, Kamis (4/3).
Baca Juga: Masih Terus Merugi, Begini Strategi Pengelola Jungle Land (JGLE) Mendongkrak Kinerja
Ia mengatakan, selama Jungleland tidak beroperasi, perusahaan menerapkan no work no pay bagi karyawan-karyawannya. “Seperti banyak dilakukan di perusahaan lain, selama penutupan operasi, kami menerapkan no work no pay,” tambahnya.
JGLE tengah menyiapkan strategi bisnis untuk menggerakan kembali taman wisata Jungleland yakni fokus melakukan efisiensi. JGLE masih menunggu momentum tepat untuk bisa mengoperasikan tempat tersebut.
Lantaran berbeda dengan operating asset tempat wisata lainnya, biaya operasional Jungleland dengan luas 35 lahan ha dan 37 wahana memang sangat besar. Sehingga tentu memerlukan pendapatan yang juga besar.
“Namun saat ini, ada pembatasan keramaian/kapasitas dari pihak berwenang yang menyulitkan kami untuk meningkatkan pengunjung,” kata Nuzirman.
Namun, JGLE yakin akan kembali mengoperasionalkan Jungleland untuk meningkatkan pengunjung. JGLE juga berencana melakukan penambahan dan peremajaan wahana.
JGLE mencatat adanya penurunan drastis julah pengunjung hingga 71,5% pada tahun lalu. Nuzirman mencatat, di tahun 2019 total pengunjung ke empat taman rekreasi JGLE mencapai 2 juta pengunjung, sementara di tahun 2020 hanya tercatat 0,57 juta pengunjung.
“Total pengunjung di luar Jungleland terjadi penurunan hingga 71,5%,” katanya.
Menurutnya, penurunan jumlah pengunjung taman rekreasi disebabkan oleh beberapa hal yakni kekhawatiran masyarakat atas keramaian terkait Covid-19, daya beli masyarakat yang melemah serta penutupan atau pembatasan pengunjung taman rekreasi atas permintaan pihak berewenang.
Dus, tahun ini JGLE masih menunda rencana untuk ekspansi. Hal ini lantaran perusahaan fokus bertahan atas dampak negatif akibat wabah Covid-19.
Selanjutnya: Jungle Land dan bisnis wahana taman wisata yang sempoyongan terhantam Covid-19
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News