kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.931.000   26.000   1,36%
  • USD/IDR 16.472   8,00   0,05%
  • IDX 6.894   62,20   0,91%
  • KOMPAS100 1.000   9,34   0,94%
  • LQ45 774   6,67   0,87%
  • ISSI 220   2,81   1,30%
  • IDX30 401   2,46   0,62%
  • IDXHIDIV20 475   1,62   0,34%
  • IDX80 113   1,02   0,91%
  • IDXV30 115   0,11   0,09%
  • IDXQ30 131   0,72   0,56%

Tune Group siapkan 13 hotel bujet di Indonesia


Rabu, 05 September 2012 / 09:15 WIB
ILUSTRASI. Promo hotel isoman PegiPegi Rp135ribu/malam


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Tak hanya perusahaan domestik, pebisnis asing pun semakin getol meramaikan pasar hotel bujet yang sedang marak di Indonesia. Tengok saja rencana perusahaan asal Malaysia, Tune Group, yang akan membangun 13 hotel bujet bernama Tune Hotels di beberapa wilayah.

Sebelumnya, perusahaan ini telah memiliki tiga Tune Hotels di Indonesia. Dua hotel berlokasi di Kuta dan Legian, Bali. Satu hotel lagi baru dibuka di Pasar Baru, Jakarta.

Nah, 13 hotel lagi akan didirikan di wilayah Jabodetabek, Pekanbaru, Palembang, Solo, Surabaya, Bandung, dan Yogyakarta.

CEO Group Tune Hotels, Mark Lankester menyatakan, diperkirakan pada akhir Desember tahun ini atau Januari 2013, Tune Hotels yang berada di Pekanbaru dan Solo akan beroperasi. "Saat ini proses membangun kedua hotel itu sudah mencapai 80%," ujarnya, Selasa (4/9).

Menurut Mark, seperti Tune Hotels yang sebelumnya, setiap hotel akan dibangun di atas lahan seluas 1.500 meter persegi (m2). Adapun, jumlah kamar berkisar 168-200 unit. Perusahaan akan merogoh kocek US$ 5 juta untuk mendirikan satu hotel.

Kata Mark, pihaknya akan lebih gencar mengembangkan hotel di Indonesia. Dia mengaku, saat ini, perusahaan sedang melakukan studi untuk wilayah lain, seperti Medan. "Kami melakukan investasi signifikan di Indonesia karena kami yakin besarnya potensi pasar hotel hemat di Indonesia," paparnya.

Sedangkan, untuk pasar global, Tune Hotels membidik Australia dan India. Sekadar gambaran, sejauh ini Tune Hotel sudah berdiri di beberapa negara Asia seperti Malaysia, Filipina, Thailand, serta wilayah Eropa. Tune Group telah mengoperasikan total 60 hotel di seluruh dunia.

Kata Mark, ke depan, pihaknya masih akan tetap berkonsentrasi pada hotel bujet. "Hotel jenis bujet merupakan karakter bisnis kami," ungkapnya. Selain modal lebih mini, tingkat pengembalian modal untuk hotel bujet relatif lebih singkat, yaitu tiga hingga empat tahun saja.

Melihat respon pasar yang sangat bagus, dalam dua tahun ke depan, Tune Hotels berambisi bisa membangun dua sampai tiga hotel saban bulan.
Adapun untuk mengundang pengunjung, perusahaan tentunya sudah memasang strategi. Salah satunya menggandeng grup sendiri, yaitu Air Asia . Mereka menawarkan paket promosi penerbangan plus menginap.

Mark optimistis, keberadaan Tune Hotel di Indonesia bisa bersaing dengan pemain lainnya. Misalnya, untuk Tune Hotel Pasar Baru yang dibuka 12 Juli lalu, ditargetkan tingkat okupansinya mencapai 90% hingga akhir tahun ini.

Tune Hotel Pasar Baru mempunyai 125 kamar double dan 42 kamar twin sharing. Rata-rata luas kamar 15 m2. Tune memasang tarif menginap sekitar Rp 250.000 semalam. Tapi tarif tersebut dapat berubah sewaktu-waktu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×