Reporter: Juwita Aldiani | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Chevron Pacific Indonesia mengakui telah menawarkan program pengunduran diri kepada karyawan. Namun manajemen perusahaan ini memastikan program ini tidak akan mengganggu pencapaian target produksi minyak perusahaan ini di tahun ini.
Corporate Communication Manager Chevron Indonesia Dony Indrawan kepada KONTAN akhir pekan lalu mengatakan, pihaknya sedang melakukan transformasi bisnis.
Lewat transformasi ini, perusahaan ini mengidentifikasi model bisnis dan operasional yang lebih fleksibel, efisien, dan kompetitif, utamanya untuk menghadapi lingkungan bisnis saat ini dan masa mendatang.
Adapun transformasi ini mencakup kajian proses bisnis, alur kerja, sistem, kebijakan, infrastruktur, dan organisasi. "Dengan model bisnis dan operasional yang baru, kami b bisa bekerja cermat untuk menyelaraskan ukuran dan struktur organisasi dalam menjaga daya saing dari bisnis Chevron saat ini dan masa mendatang," kata dia.
Untuk mendukung penyelarasan ukuran organisasi dan keberhasilan transformasi, maka Chevron menjalankan program pengelolaan tenaga kerja alias workforce management untuk seluruh karyawan Chevron.
Program WFM memberikan kesempatan kepada karyawan untuk memilih pensiun dini atau pengunduran diri secara sukarela dengan tawaran insentif (Baca harian KONTAN, 20/2). "Program ini bukan program pemutusan hubungan kerja (PHK). Karena bersifat program sukarela," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News