Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - TANGERANG. PT Unggas Lestari Unggul (ULU) berencana akan mengekspor 225.000 telur tetas ayam ke Myanmar dalam satu tahun ke depan. Ekspor perdana telur tetas ayam ini sudah dilakukan pada Selasa (24/2) sebanyak 25.940 butir dengan nilai ekspor sekitar Rp 200 juta.
Ekspor telur tetas ayam ini akan dilakukan secara bertahap. Rencananya, ekspor akan dilakukan satu kali dalam dua bulan selama 6 bulan mendatang. Lalu, selanjutnya ekspor akan dilakukan sekali sebulan.
Ekspor yang dilakukan secara bertahap ini mempertimbangkan permintaan pasar Malaysia dan menyesuaikan kapasitas kandang di Myanmar.
Pimpinan PT ULU Sahudin mengatakan, telur tetas ayam ini merupakan salah satu hasil teknologi persilangan antara ayam Pelung jantan dengan ayam ras betina indukan, menjadi final stock ayam komersial. Karena berupa final stock, setelah menetas telur ini hanya bisa dikonsumsi dan tidak bisa dikembangbiakkan.
Badan usaha UMKM ini pun menjadikan Myanmar sebagai langkah awal untuk memasuki pasar internasional.
Sahudin menjelaskan pihaknya masih terus melakukan pendekatan dengan beberapa negara lain. Malaysia misalnya, menurut Sahudin sampai saat ini sedang dilakukan negosiasi antar pemerintah Indonesia dan Malayasia.
Suhadin pun mengatakan, pihaknya sedang melihat produk apa saja yang diinginkan oleh Malaysia. “Kalau Malaysia itu tidak mau ayam hidup atau telur, mereka maunya produk olahan, seperti nugget. Ini kita sudah mulai pendekatan. Saya harap bisa dilakukan dalam waktu dekat,” terang Suhadin.
Hal yang sama pun terjadi untuk negara lainnya. Menurut Suhadin, pihaknya sedang menyasar ekspor ke Brunei Darussalam. Sahudin bilang, berbagai pendekatan sudah mereka lakukan untuk mengetahui apa kebutuhan negara tersebut.
Sementara itu, PT Ulu pun berharap permintaan pasar internasional atas telur tetas ayam ini semakin meningkat sehingga bisa mendorong ekspor produk unggas Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News