Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
JAKARTA. Produsen barang konsumsi PT Unilever Tbk berencana menggenjot pasar perawatan pribadi alias personal care di dalam negeri. Salah satunya melalui penetrasi pasar deodoran pria yang selama ini masih rendah.
Senior Brand Manager Rexona Unilever, Memoria Dwi Prasita bilang, di Indonesia, baru sekitar 30% pria yang menggunakan deodoran. Artinya, "Pasar masih terbuka cukup besar," jelasnya, Selasa (2/7).
Menurut Memoria, harga deodoran yang kian terjangkau membuat penetrasi pasar deodoran ke depan bakal meningkat pesat. Apalagi, Memoria yakin, penjualan deodoran pria tak akan terganggu oleh kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
Untuk mencapai peningkatan penetrasi pasar ini, Unilever kembali meluncurkan produk deodoran baru. Kali ini, Unilever mengeluarkan Rexona Lotus F1 Team special edition.
Hanya saja, Memoria enggan membeberkan kinerja dan kontribusi penjualan produk baru ini terhadap penjualan Unilever. "Yang pasti, kinerjanya berada di level yang baik," katanya.
Catatan saja, kategori home and personal care yang di dalamnya termasuk produk deodoran, berkontribusi sekitar 73% dari total penjualan tahun 2012 yang sebesar Rp 27,3 triliun. Artinya, tahun lalu, kategori ini menyumbang penjualan sekitar Rp 19,9 triliun.
Hingga kuartal I-2013, divisi home and personal care menyumbang penjualan Rp 5,6 triliun, naik 14,2% ketimbang periode yang sama tahun 2012 sebesar Rp 4,9 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News