Reporter: Herlina KD |
JAKARTA. PT Unilever Tbk bakal menunggu hasil verifikasi tudingan Greenpeace bahwa SMART telah melakukan perusakan lingkungan. Audit ini dilakukan oleh dua lembaga independen yaitu Control Union Certification (CUC) dan British Standard Institution Group (BSI).
Jika hasilnya nanti menunjukkan tidak ada bukti pelanggaran oleh SMART, Unilever bersedia melanjutkan kembali bisnisnya dengan SMART. "Kita akan menunggu hasil verifikasi itu," kata Corporate Secretary PT Unilever Tbk Sancoyo Antarikso.
Saat ini, total kebutuhan CPO Unilever sekitar 1,3 juta ton per tahun. Dari Jumlah tersebut, konsumsi CPO Unilever kurang dari 50%.
Tudingan perusakan lingkungan yang dilakukan oleh SMART memang cukup gencar. Akibat tuduhan ini, beberapa mitra kerja SMART telah menghentikan pembelian CPO dari SMART.
Tak hanya Unilever NV, Nestle SA dan Cargill Inc. yang menghentikan kontrak pembelian CPO dari SMART. Mei lalu, salah satu produsen minyak nabati asal Spanyol, Abengoa Bioenergy SA juga mengeluarkan pernyataan agar pemasoknya tidak membeli CPO dari group Sinar Mas sebelum perusahaan milik Eka Tjipta Widjaya itu membuktikan tuduhan mengenai perusakan hutan itu tidak benar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News