Reporter: Vina Elvira | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT United Tractors Tbk (UNTR) melalui anak usahanya, PT Danusa Tambang Nusantara (DTN) kembali mengakuisisi perusahaan nikel. Kali ini, UNTR mengakuisisi PT Anugerah Surya Pacific Resources.
Pada 16 Oktober 2023, Danusa Tambang Nusantara telah menandatangani perjanjian jual beli saham bersyarat alias conditional shares sale and purchase agreement (CSPA) dengan tiga Perusahaan, meliputi PT Kalira Pascama (KP), PT Bintang Prima Investama (BPI) dan PT Anugerah Dayakaya Angkasa (ADA).
Corporate Secretary UNTR Sara K. Loebis menyatakan bahwa tujuan dari aksi korporasi ini adalah untuk menambah portofolio bisnis perseroan. Yang mana, ini merupakan bagian dari strategi diversifikasi dan keberlanjutan usaha grup United Tractors.
Baca Juga: Emiten Menggalang Dana Jumbo Demi Ekspansi
“Dampaknya adalah mulai ada perimbangan antara kegiatan bisnis yang terkait dengan batu bara dan yang non-batubara,” ungkap Sara, kepada Kontan.co.id, Kamis (26/10).
Dia mengungkap, setelah penandatanganan CSPA, saat ini pihak-pihak terlibat masih dalam proses pemenuhan persyaratan (condition precedents) yang harus dilengkapi. “Kami belum dapat menyampaikan informasi lebih lanjut mengenai kapan proses ini selesai,” sebutnya.
Namun sayang, UNTR juga belum bisa buka-bukaan terkait rencana ke depan pasca akuisisi. Sara hanya bilang bahwa untuk hal tersebut akan disampaikan menyusul setelah transaksi ini selesai.
Baca Juga: IHSG Anjlok 1,57% di Awal Pekan, Ini 10 Saham Net Sell Terbesar Asing
Untuk diketahui, PT Anugerah Surya Pacific Resources merupakan perseroan terbatas berkedudukan di Jakarta yang bergerak di bidang aktivitas perusahaan holding atas perusahaan tambang nikel dan kegiatan usaha lainnya terkait nikel.
Nilai keseluruhan atas transaksi tersebut sebesar US$ 104,91 juta atau setara dengan Rp 1,64 triliun.
Sebelumnya, UNTR juga sudah menjajal bisnis nikel. Masih melalui Danusa Tambang, UNTR menyelesaikan transaksi dengan Nickel Industries Limited (NIC) atas pengambilan 857 juta saham biasa baru yang dikeluarkan NIC pada 21 September 2023 lalu. Total nilai transaksi tersebut mencapai US$ 942,7 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News