Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bridgestone Indonesia melihat adanya potensi pasar otomotif untuk bangkit (recover) tahun ini setelah tercatat melesu di tahun 2024.
Presiden Direktur Bridgestone Indonesia Mukiat Sutikno menuturkan bahwa setelah melihat kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan juga kinerja yang tercatat di awal tahun, Perusahaan melihat adanya potensi pasar otomotif Indonesia untuk bangkit kembali.
"Sejak Desember tahun lalu, ada peningkatan dari segi penggantian ban yang terjadi. Ternyata hal tersebut didorong oleh momen liburan akhir tahun, momen tersebut menstimulasi penjualan ban dan saya yakin penjualan retail lainnya," paparnya saat ditemui dalam peluncuran ban Turanza 6 di Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (22/1).
Ia mengatakan bahwa momen liburan menjadi salah satu stimulus pasar (market stimulus) yang baik bagi para pemain industri.
Baca Juga: Industri Ban Masih Diliputi Ketidakpastian
Lebih lanjut, seiring dengan deflasi yang terjadi tahun lalu selama 5 bulan berturut-turut, industri otomotif juga mengalami imbasnya. Penjualan ban turut menurun seiring dengan melesetnya target penjualan mobil yang dipasang oleh Gaikindo.
Mukiat mengatakan bahwa pada tahun 2024 lalu Gaikindo menargetkan penjualan mobil di angka sekitar 1,1 juta kendaraan, namun yang tercapai adalah sekitar 866.000 kendaraan. Secara pasar, pencapaian kinerja tahun 2024 memang lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2023.
"Tapi tentunya kita cukup bersyukur berkat banyak kerjasama dari tim bisnis Indonesia sendiri, untuk pasanger market sendiri kita masih bisa mempertahankan posisi nomor satu yaitu dengan kira-kira 42% passenger. Tentunya harapan kami hal ini bisa terus bertumbuh lagi," ucapnya.
Lalu untuk porsi ekspor dari total produksi di Karawang dan Bekasi berhasil mencatat ekspor sekitar 25% hingga 26%, begitu pula dengan OEM.
"Untuk kita ekspor dari total produksi di Karawang dan Bekasi ekspor sekitar 25% hingga 26%. OEM kami juga sekitar di besaran tersebut dan untuk replacement mobil yang sudah ada itu antara 45% hingga 47%," imbuh Mukiat.
Tahun ini, Bridgestone Indonesia memastikan akan terus meluncurkan produk baru. Namun Perusahaan belum dapat membahas secara detail.
Mukiat menjelaskan strategi yang dijalankan tahun ini adalah akan fokus pada logistik dan distribusi ke daerah-daerah di luar kota besar, atau di kawasan tier 2. Dia menilai pertumbuhan tidak hanya bisa terjadi di kota-kota besar saja. Di saat yang sama, Perusahaan juga terus memastikan memiliki standar dan kualitas produk yang sama di manapun berada.
Baca Juga: Merek China Merambah Pasar Ban Indonesia, Begini Kata Bridgestone
Selanjutnya: Mandala Finance Catat Piutang Pembiayaan Syariah Rp 2,37 Triliun di Kuartal III-2024
Menarik Dibaca: Menghitung Premi Asuransi Kebakaran Rumah dengan Tips dari Allianz
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News