Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hengjaya Mineralindo meraih nilai terbaik dalam penilaian pengelolaan lingkungan dan sosial tahun 2023 untuk industri nikel di Indonesia. Hal ini sebagai upaya Hengjaya berinvestasi jangka panjang di sektor tambang nikel Indonesia.
Prestasi ini didapat dari Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER) kategori hijau yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Dalam program PROPER Hijau, PT Hengjaya Mineralindo memperoleh peringkat tertinggi dengan komitmen kuat pada tata kelola pemberdayaan masyarakat.
Baca Juga: Nickel Industries Raih Penghargaan PROPER Hijau dari KLHK
Hal ini tercermin dari kebijakan manajemen, alokasi dana CSR, sumber daya manusia, hingga program kolaboratif lintas pemangku kepentingan yang memberikan dampak positif secara berkelanjutan.
Firman Setiawan, Manager CSR PT Hengjaya Mineralindo, menyatakan prestasi ini sebagai dorongan untuk menguatkan investasi sosial jangka panjang. "Perusahaan berkomitmen pada pemberdayaan masyarakat lokal di wilayah kerja mereka di Kecamatan Bungku Pesisir dan Bahodopi, Morowali, Sulawesi Tengah,' ujarnya dalam siaran pers, Kamis (28/3).
Melalui pendekatan inklusif, Hengjaya Mineralindo telah berhasil mengundang berbagai kelompok lokal dengan inisiatif sosial-budaya yang komprehensif, termasuk dalam bidang pendidikan, infrastruktur, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi.
Baca Juga: Tambah Porsi Bauran energi, Nickel Industries Gandeng Sumber Energi Surya Nusantara
Pencapaian tinggi dalam Social License Index (SLI) menunjukkan tingkat penerimaan yang baik dari pemangku kepentingan, termasuk masyarakat lokal.
Perusahaan memperoleh nilai 4 (tingkat persetujuan tinggi) dalam survei yang dilakukan pada 2023, mengacu pada legitimasi ekonomi, sosial budaya, kepercayaan interaksi, dan institusional.
PT Hengjaya Mineralindo saat ini memperkuat kerjasama dengan pemerintah dan lembaga pendidikan universitas untuk pengembangan kapasitas dan kemampuan masyarakat lokal dalam agenda sosial dan lingkungan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News