Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli
"Selama kita bisa memenuhi requirements yang dibutuhkan, itu juga menjadi salah satu strategi kita untuk bisa memasuki pasar di Inggris," katanya.
Kemendag mencatat terdapat beberapa tantangan untuk meningkatkan ekspor kopi, teh dan kakao ke Inggris, beberapa di antaranya adalah belum adanya kesepakatan dagang antara Indonesia dan Inggris, adanya rencana penerapan due diligence untuk produk kopi dan kakao di Inggris, ketatnya persyaratan food safety, food contaminants, hingga labeling dan packaging serta belum maksimalnya inovasi serta penelitian dan pengembangan.
Meski begitu, Kemendag pun sudah memiliki strategi untuk mendorong ekspor ketiga komoditas tersebut mulai dari melakukan transformasi produk ekspor yang diolah dan bernilai tambah, menjaga pasar utama dan mendorong pengembangan pasar non tradisional, mendorong UKM ekspor dengan program fasilitasi sertifikasi ekspor, pengembangan desain, export coaching program, dan business export coaching.
Kemendag juga akan mendorong trade financing untuk UKM ekspor, mengoptimalkan pemanfaatan perjanjian perdagangan dan memfinalisasi FTA/CEPA yang masih dalam negosiasi serta mengusulkan trade deal Indonesia-Inggris, memanfaatkan Dubai Expo, TWI hingga business matching dan memperkuat sinergi dengan Kementerian Pertanian, KBRI/KJRI dan asosiasi-asosiasi lain.
Selanjutnya: Ini komoditas yang akan menjadi fokus pengembangan dari PTPN III holding tahun ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News