Reporter: Amalia Fitri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Urban Jakarta Propertindo Tbk (URBN) masih terus fokus menyelesaikan empat proyek andalan sampai akhir tahun 2019.
Tri Rachman Batara, Corporate Secretary URBN menyampaikan ada dua proyek yang dikerjakan pihaknya bersama Adhi Commuter Property, anak perusahaan Adhi Karya membangun Urban Signature di Ciracas Jawa Barat.
Pengembangan kawasan tersebut, akan terdiri dari 8 tower apartemen, komersial area, ruang terbuka hijau, convention, retention lake, family garden, jalur pejalan kaki dan jogging track, Ciracas Shuttle Bus Terminal, public outdoor activity space, dan jalur sepeda.
Baca Juga: Anak usaha Adhi Karya mulai bangun proyek LRT City Bekasi
Selain itu, proyek yang dikembangkan oleh URBN bersama ACP secara KSO (Kerjasama Operasional) adalah pengembangan proyek highrise building residential lain yang semuanya mengusung konsep hunian yang terintegrasi langsung dengan stasiun LRT atau TOD.
Proyek tersebut adalah Gateway Park, yang terdiri dari 5 tower apartemen 16 lantai yang dihubungkan 2 basement dilengkapi area Commercial Station Mall 5 lantai.
Untuk proyeksi Gateway Park di Bekasi diproyeksikan rampung pada 2021, Urban Signature dan Urban Sky diproyeksikan rampung pada 2022.
"Yang bisa disampaikan, saat ini URBN masih mengandalkan empat proyek andalan itu sampai akhir tahun. Kami juga optimistis dapat mengejar target laba bersih Rp 183 miliar tahun ini, walau memang gelaran Pemilu dan Lebaran sempat membuat industri properti wait and see," tutur Tri Rachman Batara, Corporate Secretary URBN kepada Kontan.co.id, Minggu (18/8).
Tahun ini, URBN mengincar laba bersih senilai Rp183 miliar pada 2019, atau naik 295% dari posisi 2018 senilai Rp46,22 miliar. Sementara target pendapatan dibidik meningkat di nilai Rp900 miliar.
Sementara menilik laporan keuangan URBN semester I-2019, performa emiten konstruksi ini cukup menggembirakan dengan perolehan laba senilai Rp 57,21 miliar atau melesat 226% dari Rp 17,54 miliar dari tahun lalu.
Baca Juga: Gedung perkantoran yang dilalui MRT Jakarta lebih disukai
Pendapatan dan penjualan ikut meningkat lebih dari 300% dari Rp 224,27 miliar dari Rp 52,03 miliar.
Jumlah aset, liabilitas, dan ekuitas juga ikut terkerek masing-masing 8,64%, 1,93%, dan 11,11% pada semester 1 2019. Masing-masing bertengger di angka Rp 1,76 triliun, Rp 551,74 miliar, dan Rp 1,20 triliun.
"Ke depannya kami memiliki beberapa proyek baru dengan menggandeng investor baru pula. Namun kami belum bisa membuka atau disclose," tutup Tri Rachman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News