Reporter: Gloria Haraito |
JAKARTA. Agar gesit melakukan ekspansi, PT Martina Berto atau yang lebih dikenal dengan Grup Martha Tilaar melakukan restrukturisasi perusahaan. Sebelumnya, kelompok usaha milik Martha Tilaar dan adiknya, Ratna Pranata ini memiliki belasan unit usaha.
"Sekarang kami menyatukan bisnis-bisnis yang sejenis sehingga tinggallah tujuh unit usaha," ujar Martha Tilaar kepada KONTAN. Restrukturisasi ini juga bertujuan mengefisiensikan pengelolaan perusahaan.
Ketujuh anak usaha Grup Martha Tilaar bergerak di bidang manufaktur kosmetik, sekolah kecantikan, komunikasi kreatif, distribusi, waralaba, dan spa. Perusahaan memiliki tiga pabrik di Jakarta, Bekasi, dan Bogor. Saat ini pabrik Martina Berto mampu memproduksi hingga 80 juta unit. Direktur Pemasaran Martina Berto, Samuel Pranata menjelaskan, produksi ini sudah mengalami kenaikan 20% dibanding sebelumnya. "Jadi, krisis tidak mempengaruhi kebutuhan masyarakat akan kosmetik," tutur Samuel.
Ia menjelaskan, Martina Berto menaungi merek-merek antara lain Sariayu, Biokos, Caring Colours, Belia, Professional Artist Cosmetics (PAC), Berto Tea, Rudy Hadisuwarno Cosmetics, dan Mirabella. Ada pula merek spa Dewi Sri Spa serta sekolah kecantikan Puspita Martha dan Bali Sri. Sekolah kecantikan ini jumlahnya sudah mencapai 10 unit.
Jejak Martina Berto di luar negeri terekam lewat waralaba spa Eastern Garden dan Dewi Sri Martha Tilaar Salon & Day Spa. Spa ini menyajikan perawatan kulit tradisional khas Indonesia yang dipengaruhi oleh ritual India dan Cina kuno. Perusahaan sudah memiliki 42 gerai spa yang tersebar di Tanah Air dan Malaysia. Filipina, Rusia, dan beberapa negara di Eropa juga sudah berniat mewaralabakan spa ini.
Sementara merek yang melompat ke luar negeri ialah Sariayu, Dewi Sri Spa, Martina, dan Pesona. Serupa dengan produk di dalam negeri, produk ini menyasar wanita dewasa muda kelas menengah yang berusia 20 tahun hingga 35 tahun. Menurut Martha, produk-produk ini ramuannya sama dengan produk yang beredar di dalam negeri. Cuma, kadar bahan baku disesuaikan dengan standar di negara bersangkutan mengingat karakteristik kulit setiap negara berbeda-beda. "Berbeda dengan kulit wanita Indonesia yang berminyak, kulit wanita asing biasanya kering sehingga butuh minyak," tutur Martha.
Merek-merek Martina Berto sudah tersebar ke 12 negara, antara lain Taiwan, Hongkong, Singapura, Filipina, Brunei Darussalam, Italia, Belanda, AS, Jepang, dan Korea. Produk Martina Berto juga sedang bersiap-siap masuk ke Yunani dan Austria. Martina Berto tidak menutup kemungkinan menjual produk ini dan melabelkannya dengan merek lokal di negara tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News