kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Yusuf Mansur kembangkan bisnis properti Rubon dan Rukosbon, apa itu?


Rabu, 20 November 2019 / 20:49 WIB
Yusuf Mansur kembangkan bisnis properti Rubon dan Rukosbon, apa itu?
ILUSTRASI. 14/02-YUSUF MANSUR. Ustad Yusuf Mansur. KONTAN/Fransiskus Simbolon/14/02/2019


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah proyek Rivia bersama PT Adhi Commuter Properti, Ustaz Yusuf Mansur terus melebarkan bisnis propertinya.

Kini, proyek terbaru yang akan dia kembangkan adalah Rubon dan Rukosbon.

Ustaz Yusuf menjelaskan, Rubon dan Rukosbon adalah rumah kebon dan rumah kos-kosan kebon. Sederhananya, ia menjelaskan proyek tersebut merupakan hunian landed tanpa atap.

"Jadi rumah 2,5 lantai tidak pakai atap, tapi rooftop yang isinya tanaman," jelasnya kepada kontan.co.id, di Jakarta, Senin (18/11).

Baca Juga: Ambisi PayTren targetkan nilai transaksi hingga Rp 30 triliun

Lebih lanjut, Yusuf Mansur memaparkan disebut sebagai Rukosbon karena dirinya akan menawarkan kepada calon pembeli untuk menjadikan hunian tersebut sebagai kos-kosan. Sehingga, calon pembeli bisa mendapatkan penghasilan dari usahanya.

Tak heran, konsep pengembangan propertinya akan berdiri di dekat kampus-kampus dengan radius maksimal 5 kilometer di seluruh Indonesia.

Adapun saat ini dirinya telah mengembangkan usaha tersebut di Bogor, yang memiliki jarak 4 kilometer dari Institut Pertanian Bogor (IPB). "Semoga Desember ini kami mulai jualan," tuturnya.

Baca Juga: Setelah beli saham Tempo.co, Yusuf Mansur berharap PayTren jadi unicorn

Untuk proyek pertama, ia mengembangkan di atas lahan 100 meter persegi (m2) saja. Luas bangunan diberi jatah 60 m2 saja.

Sisanya akan dijadikan kebon. Menurutnya, dari luas tersebut apabila dijadikan sebagai tempat kos dapat memiliki 6-8 kamar.

Yusuf Mansur mengemukakan bahwa konsep bisnis yang dia tawarkan terbilang unik. Dia enggan melakukan akuisisi tanah milik orang lain melainkan mengajaknya bekerja sama.

"Jadi, kami akan undang semua orang yang punya tanah menganggur dan akan kami kelola. Sehingga, nantinya penghasilan dengan sistem bagi hasil," jelasnya.

Baca Juga: PayTren beroperasi lagi, Yusuf Mansur siapkan sejumlah rencana

Lebih jauh, Yusuf tidak memasang syarat luas tanah yang akan dia kelola. Dengan tanah seluas 3.000 m2 saja sudah bisa dikembangkannya.

Dari sana, pemilik tanah cukup melakukan investasi sebagai biaya manajemen sekitar Rp 1 miliar hingga Rp 1,2 miliar yang akan dia kelola selama 5 tahun.

Selain itu, ia ingin kawasan di sekitar proyek pengembangan juga mengusung konsep green clean. Karenanya, ia mengaku selokan di sekitar proyeknya akan berisi ikan.

"Jadi kami mengadopsi teknologi Jepang, tapi yang akan membuat anak ITS," lanjutnya.

Baca Juga: Yusuf Mansur ingin koperasi jadi investor berbagai proyek

Dirinya sangat optimistis atas rencana bisnisnya. Oleh sebab itu, Yusuf mengaku usai proyek pertamanya dia berniat melakukan IPO. "Insyaallah, nanti di bawah PT Paytren Properti," ungkapnya.

Rencana IPO

Dalam menjalankan bisnisnya, Yusuf Mansur mengaku semakin serius dalam mengembangkannya.

Salah satu yang sudah berjalan yakni Paytren yang merupakan salah satu penyedia layanan pembayaran di Indonesia yang ditargetkan dapat melakukan IPO di tahun depan.

Baca Juga: Genjot AUM, PayTren AM bersinergi dengan PayTren Payment

Ia mengaku saat ini sedang melakukan MTN. Adapun dana MTN yang diajukan sebesar Rp 50 miliar hingga Rp 300 miliar.

"Kami juga lagi MTN, mungkin dua minggu lagi terbit. Nanti itu untuk biller dan penguatan sistem," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×