kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Utamakan ekspor, industri lokal justru kekurangan pasokan gas


Jumat, 08 April 2011 / 16:05 WIB
Utamakan ekspor, industri lokal justru kekurangan pasokan gas
ILUSTRASI. Pizza HUT: Gerai Pizza Hut di kawasan Depok. KONTAN/BAihaki/03/05


Reporter: Fitri Nur Arifenie, Sofyan Nur Hidayat |

JAKARTA. Kalangan pengusaha was-was soal kebutuhan gas untuk industri. Mereka mengeluh soal kekurangan pasokan gas.

"Gas memang melimpah tapi industri nasional kekurangan gas. Sampai hari ini industri nasional tidak mendapatkan kepastian suplai gas baik untuk produksi dan atau untuk meningkatkan produksi," ujar Wakil Sekretaris Jenderal APINDO, Franky Sibarani lewat siaran persnya, Jumat (8/4).

Menurut Franky, tercatat saat ini ada 326 pabrik di 22 sektor industri yang membutuhkan suplai gas. Pabrik-pabrik tersebut tersebar di 15 provinsi. Industri membutuhkan gas mencapai 2.798 hingga 3.283 juta kaki kubik per hari (mmscfd) hingga tahun 2015.

"Selama ini, hanya Departemen Perindustrian yang menampung keluhan2 ini. Tetapi secara keseluruhan, kami melihat pemerintah tidak memberikan prioritas kepada masalah ini," kata Franky. Ironisnya, pemerintah dirasakan lebih utamakan peningkatan supply gas ke Jepang. "Sementara industri dalam negeri, sudah 3 tahun ini berjuang, namun belum mendapatkan kejelasan," tutur Franky. Dus, para pengusaha tersebut meminta kepada pemerintah agar segera memenuhi gas untuk industri-industri tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×