Reporter: Agung Hidayat | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asia Pacific Fibers Tbk (POLY) memandang prospek bisnis yang cerah di tahun 2018. Maklum, utilisasi pabrik produk hulu tekstil ini terus mengalami peningkatan.
Ravi Shankar, Presiden Direkur POLY mengungkapkan, adanya peraturan yang sempat menghentikan impor borongan barang tekstil berhasil mengangkat bisnisnya di kuartal terakhir 2017. Sejalan dengan kebijakan tersebut, permintaan produk POLY bertumbuh.
"Akibatnya utilisasi produksi kami juga meningkat, dari yang 58%-60% sekarang sudah bisa hampir 70%," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (19/2). Sekadar informasi, kapasitas POLY untuk polymer tercatat sebanyak 330.000 ton per tahun dan serat benang filamen 197.000 ton per tahun.
Adapun pendapatan perseroan ini diakui Ravi dari kuartal ketiga menuju kuartal keempat 2017 mengalami pertumbuhan yang positif. Sayangnya ia belum bisa merinci raihan pendapatan selama tahun lalu.
"Yang jelas, 2017 sudah ada perbaikan sedikit. Di tahun ini kami harus bagus, saya harap bisa tumbuh 6%-7%," sebut Ravi. Dengan catatan margin harga produk saat ini masih dapat terus bertahan.
POLY masih mendorong restrukturasi utang. Setelah itu, POLY bakal mengaktifkan kembali lini produksi Purified Terephthalic Acid (PTA) yang memiliki kapasitas terpasang 340.000 ton per tahun. Menurut Ravi, perusahaan tekstil ini sedang bernegosiasi dengan kontraktor pembangun pabrik tersebut soal hitung-hitungan dana yang dibutuhkan.
Penjualan POLY sampai Oktober 2017 tercatat sebanyak US$ 321 juta. Sebanyak US$ 269 juta di antaranya disumbangkan dari pasar dalam negeri, sedangkan sisanya US$ 52,4 juta merupakan ekspor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News