Reporter: Chelsea Anastasia | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indonesia Digital Identity (VIDA) memperkuat perannya dalam menjaga keamanan dan kepercayaan digital nasional, khususnya di sektor kesehatan, di tengah meningkatnya ancaman kejahatan siber dan penyalahgunaan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Founder and Group CEO VIDA Niki Luhur mengatakan, kemajuan AI membawa peluang sekaligus tantangan besar.
Di satu sisi, teknologi ini mampu mendorong efisiensi; namun di sisi lain, dapat menciptakan realitas palsu (fake reality) yang sulit dibedakan dari kenyataan.
Baca Juga: UMKM Diminta Jaga Kualitas agar Tembus dan Bertahan di Ritel Modern
“Kehadiran AI menuntut kami membangun kepercayaan digital. Identitas digital yang terverifikasi kini menjadi sangat penting karena AI bisa menciptakan realitas palsu yang semakin sulit dibedakan,” ujar Niki dalam forum National Cybersecurity Connect (NCC) 2025, Selasa (11/11/2025).
Menurutnya, VIDA hadir sebagai mitra strategis kepercayaan digital (digital trust enabler) yang memastikan hanya individu berwenang yang dapat mengakses data medis yang valid, kapan pun dan di mana pun.
Lonjakan Deepfake dan Penipuan Digital
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2024, kerugian akibat penipuan berbasis sosial dan One-Time Password (OTP) mencapai lebih dari Rp 2,5 triliun.
Baca Juga: Ini Tiga Pilar Penentu Masa Depan Pertambangan di Indonesia
Sementara VIDA Fraud Intelligence Report 2025 mencatat, 97% organisasi di Indonesia pernah menjadi target social engineering.
Selain itu, kasus deepfake di Asia Pasifik melonjak 1.550% sepanjang 2022–2023, dengan modus voice cloning dan video impersonation yang dapat menyamar sebagai tenaga medis atau pejabat untuk mencuri akses ke sistem kesehatan.
Teknologi Deepfake Shield dan Fraud Scanner
Chief Operating Officer VIDA, Victor Indajang, menjelaskan bahwa pihaknya menjamin keamanan identitas, otorisasi, dan audit trail di seluruh ekosistem digital kesehatan mulai dari pendaftaran pasien, persetujuan tindakan medis, hingga klaim asuransi.
VIDA mengembangkan solusi Deepfake Shield dan Fraud Scanner yang mampu mendeteksi manipulasi visual dan audio berbasis AI.
Baca Juga: Dorong Infrastruktur Daerah, PT SMI Kerek Pembiayaan Publik
“Kami siap berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menciptakan proses yang lebih cepat, akurat, dan bebas fraud, guna memperkuat kepercayaan publik terhadap transformasi digital,” kata Victor.
VIDA juga aktif bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Digital, OJK, Bank Indonesia, serta industri perbankan, fintech, dan kesehatan untuk memastikan akses dan pertukaran data antarsistem aman dan terverifikasi.
Selanjutnya: UMKM Diminta Jaga Kualitas agar Tembus dan Bertahan di Ritel Modern
Menarik Dibaca: 5 Rahasia Berhasil Pensiun Dini Ala Robert Kiyosaki, Bukan Soal Uang Tapi Pola Pikir
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













