kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Viral keberatan Eiger dengan Youtuber, CEO Eigorindo akui bersalah


Jumat, 29 Januari 2021 / 09:06 WIB
Viral keberatan Eiger dengan Youtuber, CEO Eigorindo akui bersalah
ILUSTRASI. surat eiger Indonesia untuk youtuber


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

Dalam Surat Keberatan itu, disebutkan ada tiga poin yang menjadi keberatan Eigerindo MPI terhadap video "Review kacamata EIGER Kerato". Berikut 3 keberatan itu, dikutip dari isi surat Eiger:

1. Kualitas video review produk yang kurang abgus dari segi pengambilan video yang dapat menyebabkan produk kami terlihat berbeda baik dari segi warna, bahan dan detail aksesoris menjadi terlihat kurang jelas.

2. Adanya suara di luar video utama yang dapat mengganggu (noise) sehingga informasi tidak jelas bagi konsumen.

3. Setting lokasi yang kurang proper bagi pengambilan video.

Selain itu, pihak Eigerindo MPI juga meminta Dian untuk menghapus video review tersebut. Dian mengaku kecewa dengan surat ini, karena ia membuat konten sendiri, bukan karena endorse.

Kacamata yang di-review merupakan produk yang dibelinya sendiri. "Saya kan review produk enggak Anda endorse. Kalau Anda endorse atau ngiklan boleh lah komplen begitu," ujar pria yang mengaku pelanggan setiap produk Eiger ini.

"Lha ini beli, enggak gratis, lalu review pakai alat sendiri. Ya maaf kalau enggak sempurna karena saya YouTuber kaki lima, belum bintang lima yang alatnya cinematik," lanjut dia.

Meski diminta untuk menghapus video, Dian mengaku tidak akan menghapus video review-nya. Bahkan, ia juga memutuskan untuk tidak akan membeli produk merek Eiger dan tidak akan mereview kembali produk-produk Eiger. "Biar hanya YouTuber bintang lima dengan alat canggih saja yang me-review produk Anda," kata Dian.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Soal Surat Keberatannya kepada YouTuber, Eiger: Kami Minta Maaf ",


Penulis : Retia Kartika Dewi
Editor : Inggried Dwi Wedhaswary

Selanjutnya: Pengamat: Eiger Harus Lebih Beragam Produksi APD

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×