kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Visi Telekomunikasi pakai pinjaman bangun menara


Senin, 02 Oktober 2017 / 16:59 WIB
Visi Telekomunikasi pakai pinjaman bangun menara


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk baru saja mendapatkan pinjaman dana sebesar Rp 50 miliar. Ini setelah anak usahanya PT Permata Karya Perdana menandatangani fasilitas pemberian pinjaman pada 31 Agustus 2017 lalu dengan PT Bank Ina Perdana Tbk. 

Paulus Ridwan Purawinata, Direktur Utama GOLD mengatakan, pinjaman tersebut akan digunakan untuk dana ekspansi pembangunan menara tahun ini. Sebab, sesuai pipeline, Visi Telekomunikasi akan menargetkan bisa membangun 150 menara mikro seluler tahun ini. Perlu diketahui investasi pembangunan menara mikro seluler tidak sebesar base transceiver station (BTS), yakni hanya sekitar Rp 300 juta-400 juta per unit.

Oleh karena itu, pinjaman ini akan menjadi modal Visi Telekomunikasi untuk memperbanyak unit menara secara terus menerus. Berbeda dengan menara BTS yang konsep pembangunnya atas permintaan klien atau build to suit. “Target kami tetap (150 menara). Ini kan realisasi rencana ekspansi,” ujarnya kepada KONTAN, Senin (2/10).

Gilang Pramono Seto, Presiden Direktur PT Permata Karya Perdana (PKP) anak usaha GOLD mengatakan, seluruh dana pinjaman akan digunakan untuk keperluan ekspansi menara. Dirinya mengatakan, sampai dengan awal kuartal IV 2017, pembangunan menara masih on the track sesuai dengan pipeline sudah 80% dari target.

Dirinya menjelaskan saat ini dengan realisasi 80% target pembangunan tahun ini, perusahaan sudah memiliki lebih dari 300 unit menara. Di kuartal IV ini setidaknya perusahaan akan mengejar pembangunan 25 unit-30 unit menara baru dan tidak hanya di Jawa, pembangunan juga akan dilakukan di Bali, Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan.

“Betul (pinjaman) untuk PKP dan untuk kebutuhan pembangunan tahun ini. Realisasi sampai dengan saat ini masih on track dan tenancy ratio memang agak turun karena pertumbuhan tower lebih cepart daripada okupansi double atau triple,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×