Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rangkaian inovasi membuat kompetisi di antara para pemain smartphone semakin ketat. Oleh karena itu Vivo punya strategi untuk menghadapi persaingan di tahun ini.
Dengan pasar yang terus bertumbuh, IDC mencatat bahwa Vivo mempertahankan posisinya sebagai 5 besar smartphone Indonesia per kuartal ke-3 2017. Kini memasuki tahun 2018, Vivo pun menyiapkan strategi untuk mempertahankan kepercayaan konsumen dan meningkatkan pangsa pasar.
“Menjadi 3 besar pasar smartphone di Indonesia menjadi salah satu target kami di tahun 2018 ini,” tutur Edy Kusuma, Brand Manager PT Vivo Mobile Indonesia dalam keterangan pers, Kamis (4/1).
Pada awal tahun 2017, pemerintah memberlakukan regulasi Tingkat Komposisi Dalam Negeri atau TKDN sebesar 30% untuk setiap pelaku industri smartphone 4G di Indonesia. Vivo yang telah membangun pabrik pertamanya di Cikupa, Banten pada akhir tahun 2016 pun mampu melampaui standar TKDN dengan 32% pada tahun 2017.
Vivo menjadi 1 dari 16 perusahaan smartphone di Indonesia yang mampu mempertahankan kontribusi TKDN tersebut untuk setiap produknya di Indonesia.
“Target TKDN 35% masih sangat realistis untuk dicapai, ungkap Edy.
Saat ini, Vivo sedang melakukan ekspansi pabrik keduanya di Cikupa, Banten, yang memiliki lebih banyak lini dan siap memenuhi target produksi untuk kebutuhan domestik. Pada Desember lalu, Vivo menyatakan bahwa jutaan smartphone telah diproduksi sepanjang tahun 2017 dan didistribusikan ke tiap daerah.
Untuk meningkatkan produksi di tengah permintaan yang meningkat, Vivo pun menyatakan akan meningkatkan serapan tenaga kerja per tahun ini. Tercatat, 14.000 tenaga kerja yang mayoritas masyarakat lokal telah menjadi tenaga kerja Vivo Smartphone per kuartal 4 2017.
Untuk target serapan tenaga kerja lokal, sebagai bagian dari investasi bisnis jangka panjang di Indonesia, Vivo akan melakukan seleksi yang lebih ketat, untuk menjamin kualitas SDM potensial dapat terserap dengan maksimal.
Selain itu Vivo akan menghadirkan produk baru. Pada 2017 lalu, Vivo telah menghadirkan 5 produk V-Series di Indonesia. Untuk 2018, Edy juga mengungkapkan bahwa Vivo akan menambah portofolio produknya di Indonesia.
“Beberapa produk smartphone akan kami perkenalkan untuk pasar Indonesia tahun ini. Kami juga membuka peluang untuk membawa seri terbaru selain V-Series yang menjadi produk unggulan di tahun lalu”.
Saat ini, Vivo telah memiliki 16.000 diler lokal, 20.000 terminal pengecer lokal, serta menggandeng 12 e-commerce sebagai toko online resmi Vivo. Untuk memperluas jangkauan produk oleh konsumen baru, Vivo akan memperkuat keberadaan terminal pengecer dan diler lokal serta online channel pada tahun 2018 ini dengan lebih banyak gerai dibuka di berbagai daerah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News