Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) tidak ambil pusing dengan peluncuran produk LPG dari PT Vivo Energy Indonesia. Direktur Pemasaran Pertamina, Muchamad Iskandar menyebut wajar jika ada produsen baru dalam bisnis LPG.
Pertamina sebagai pemimpin pasar saat ini tidak khawatir dengan masuknya produsen baru seperti Vivo karena sebelumnya juga sudah bersaing dengan BlueGaz. "Dalam sebuah bisnis biasa ada produsen lain masuk. Toh sekarang ini juga sudah ada blueGaz," kata Iskandar, Jumat (8/12).
Pertamina juga santai menghadapi persaingan harga dengan Nusa Gas milik PT Vivo yang dijual lebih murah dibandingkan produk LPG keluaran Pertamina. Vivo selaku induk usaha dari Sierra Nusa Gas yang menjual Nusa Gas menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) LPG kemasan 4,5 kilogram seharga Rp 25.500, kemasan 8 kg dengan harga Rp 56.000, kemasan 15 kg seharga Rp 110.000 dan kemasan 60 kg dengan harga Rp 460.000.
Jika dihitung per kilogram, maka LPG keluaran Vivo hanya sebesar Rp 7000 per kg. Sementara Pertamina menjual LPG 12 kg seharga 139.000. Ini berarti harga per kilogram LPG Pertamina berkisar Rp 11500.
"Karena kami market leader jadi dia selalu mengikuti harga di bawah kami. Jadi itu hal biasa saja,"ujar Iskandar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News