Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID, anggota indeks Kompas100 ini, ) berhasil mencatatkan volume overburden removal (OB) atau pemindahan lapisan penutup sebesar 301 juta bcm selama periode Januari hingga September lalu.
Head of Investor Relations Delta Dunia Makmur Regina Korompis menyampaikan, jumlah tersebut naik 6% (yoy) dibandingkan periode yang sama di tahun kemarin. Ia pun menilai, realisasi volume OB saat ini sudah sejalan dengan target perusahaan di tahun 2019 yang dipatok di kisaran 380 juta sampai 420 juta bcm.
Selain itu, DOID juga mengumumkan produksi batubara dari Januari hingga September telah mencapai 37,8 juta ton. Angka ini naik 25% (yoy) ketimbang periode yang sama di tahun lalu. Khusus di bulan September, produksi batubara DOID menembus level 4,3 juta ton atau naik 19% (yoy).
Baca Juga: Delta Dunia (DOID) catat volume OB 267,3 juta BCM sampai Agustus 2019
Pihak DOID sebenarnya tidak memiliki target internal untuk produksi batubara. Namun, perusahaan akan tetap berusaha agar produksi batubara, termasuk volume OB bisa terus meningkat di masa mendatang.
“Strategi kami berusaha mencapai produktivitas dengan tingkat efisiensi tinggi yang mengarah pada profitabilitas,” ujar dia, hari ini.
Upaya DOID untuk menggenjot produktivitas didukung oleh dana belanja modal atau capital expenditure (capex) yang mencapai US$ 100 juta di tahun ini. Sampai semester pertama lalu, DOID telah menyerap dana capex sebesar US$ 43 juta.
Perusahaan belum mengumumkan realisasi capex untuk kuartal ketiga tahun ini. “Capex tahun ini masih sejalan dengan target awal tahun,” imbuh Regina.
Baca Juga: Ada Investor Kakap Jual Ratusan Juta Saham DOID
Sejauh ini, dana belanja modal DOID dialokasikan untuk pembelian alat penambangan baru, pergantian alat penambangan yang lama, serta memenuhi kebutuhan teknologi penambangan.
Sembari meningkatkan volume OB dan produksi batubara, DOID juga berupaya memperpanjang kontrak jasa penambangan dengan dua pelanggannya, yakni PT Kideco Jaya Agung dan PT Berau Coal.
Manajemen DOID masih berada tahap negosiasi perpanjangan kontrak dengan kedua perusahaan tersebut dan belum sampai tahap finalisasi. Namun, pihak DOID tetap menargetkan agar proses negosiasi bisa segera kelar. “Dalam tahun ini atau awal tahun depan proses perpanjangan kontrak tuntas,” kata Regina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News