Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bumitama Agri Ltd sepanjang tahun 2018 mencatatkan pendapatan sebesar Rp 8,38 triliun, angka ini naik sebesar 3,1 % daripada pendapatan pada 2017 sebesar Rp 8,13 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan Selasa (26/2), beban pendapatan mereka juga naik 4,3% menjadi Rp 5,99 triliun ketimbang beban pendapatan dari tahun 2017 sebesar Rp 5,74 triliun.
Perusahaan perkebunan yang tercatat sahamnya di Bursa Efek Singapura ini mengantongi laba kotor sebesar Rp 2,39 triliun, naik tipis 1% dari tahun 2017 sebesar Rp 2,38 triliun.
Sedangkan laba sebelum pajak penghasilan mencapai Rp 1,70 triliun, turun sebesar 10% dari perolehan pada 2017 sebesar Rp 1,89 triliun. Alhasil Bumitama mencatatkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,10 triliun, turun 8,1% ketimbang periode tahun sebelumnya Rp 1,19 triliun.
Dalam pernyataan ke Bursa Singapura, Bumitama menyebut bahwa kinerja kuartal keempat dan setahun penuh 2018 dipengaruhi oleh harga komoditas CPO yang melemah, terutama di kuartal terakhir 2018. "Tapi, kenaikan volume penjualan lebih dari cukup untuk mengimbangi penurunan harga jual di kuartal keempat dan full year 2018," ungkap Lim Gunawan Hariyanto, Executive Chairman dan CEO Bumijaya Agri Ltd, Selasa (26/2).
Dari total pendapatan Rp 8,38 triliun, penjualan CPO mengontribusi Rp 7,30 triliun pendapatan Bumijaya. Sedangkan sisanya merupakan penjualan palm kernel. Dari sisi nominal, pendapatan dari CPO hanya naik 8,2%. Padahal, volume penjualan CPO naik 24,7% menjadi 1,04 juta metrik ton.
Penjualan palm kernel dari sisi nominal turun 3,3%. Sedangkan volume penjualan palm kernel naik 25,5% menjadi 204.605 metrik ton. Harga jual rata-rata palm kernel Bumitama turun 22,9% sepanjang tahun lalu menjadi Rp 5.287 per kilogram. Sedangkan harga jual rata-rata CPO Bumitama tahun lalu turun 13,2% menjadi Rp 7.029 per kilogram.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News