Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja produsen minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO), PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) terbilang apik di kuartal pertama 2020. Hanya saja, wabah virus Corona membuat bisnis DSNG lebih menantang di kuartal-kuartal berikutnya.
Asal tahu saja, di kuartal I-2020, DSNG membukukan penjualan sebesar Rp 1,59 triliun atau naik 16% (yoy) secara tahunan. Laba DSNG di kuartal pertama juga naik 25% (yoy) menjadi Rp 82 miliar seiring lonjakan harga jual rata-rata CPO milik perusahaan sebesar 35% (yoy).
Baca Juga: Laba Dharma Satya Nusantara (DSNG) naik 25% di kuartal I 2020
Direktur Dharma Satya Nusantara Jenti mengatakan, dampak wabah Corona mulai dirasakan DSNG di kuartal kedua yang ditandai oleh penurunan harga CPO yang cukup tajam. Hal ini tentu akan mempengaruhi tingkat laba yang dicapai DSNG. “Hingga saat ini harga CPO masih tertekan, tapi kami semua berharap recovery bisa terjadi di semester kedua,” ujar dia, Senin (18/5).
Dalam situasi yang serba tidak pasti ini, DSNG berupaya memastikan bahwa pengeluaran capital expenditure (capex) dan operating expenditure (opex) betul-betul pengeluaran yang bersifat produktif. Manajemen DSNG juga berupaya untuk lebih selektif melakukan pengeluaran berdasarkan skala prioritas.
Ia melanjutkan, selama tidak ada anomali cuaca, DSNG tetap berharap target produksi CPO sebanyak 700.000 ton di tahun ini dapat tercapai. Sebab, sepanjang tahun lalu, pihak DSNG tidak melakukan pemotongan dosis pupuk kendati harga CPO sangat rendah.
Baca Juga: Dharma Satya Nusantara (DSNG) raih fasilitas pinjaman US$ 30 juta
Dengan nutrisi yang cukup, diharapkan tanaman sawit DSNG akan memberikan hasil yang optimal. “Terkait wabah Covid-19, selama tidak terjadi lockdown pada wilayah sekitar kebun, maka tidak akan mempengaruhi tingkat produksi,” sambung Jenti.
Sebagai informasi, di kuartal pertama lalu DSNG mencatatkan produksi CPO sebesar 153.000 ton atau naik 18% (yoy). Perusahaan ini juga mampu meningkatkan kinerja pabrik kelapa sawit melalui kenaikan tingkat ekstraksi minyak sawit menjadi 24% pada kuartal I-2020 dibandingkan di kuartal I-2019 yang hanya 23%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News