Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Pengusaha Sepeda dan Mainan (APSMI) mengungkapkan tren penjualan sepeda turun sebanyak 30% di Agustus-Oktober 2020 jika dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Sepeda dan Mainan (APSMI) Eko Wibowo mengatakan di sepanjang Agustus hingga Oktober 2020 penjualan sepeda turun 30% dibanding bulan sebelumnya. Meski begitu ada sejumlah produk sepeda yang penjualannya mulai merangkak naik.
Maka dari itu APSMI tetap optimistis bahwa permintaan sepeda akan terus ada karena saat ini masyarakat sudah lebih sadar akan kesehatan. Selain itu diperkuat dengan tren yang ada.
"Jika dilihat secara umum saat ini penjualan terbanyak masih dari produk sepeda lipat. Kemudian sepeda gunung, sepeda balap, dan sepeda anak (ukuran ban 12, 14, dan 16) penjualannya mulai merangkak naik dari bulan sebelumnya," jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (30/10).
Baca Juga: Polygon Indonesia catat permintaan sepeda lipat meningkat sampai 20%
Seiring dengan naiknya permintaan sejumlah produk sepeda, Eko menyatakan tingkat utilisasi pabrik sepeda juga ikut merangkak dari biasanya. Kendati demikian, Eko mengatakan industri sepeda akan mengalami tantangan di bulan depan yakni sepeda impor akan kembali mewarnai pasar sepeda Tanah Air.
Kemungkinan besar akan banyak sepeda yang dijual dan harganya tentu akan makin kompetitif. "Adanya importasi sepeda karena kuota impor sudah dikeluarkan izinnya oleh Mendag. Jadi akan banyak stock import yang akan masuk Indonesia karena sudah tertahan sejak bulan September," kata Eko.
Baca Juga: Lagi ngetren, sepeda lipat Element di bawah Rp 5 juta digandrungi masyarakat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News