Reporter: Handoyo | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Berdasarkan survei yang dilakukan PT Sucofindo, stok garam konsumsi awal Januari hanya tersisa 310.000 ton, dan jumlah cukup itu hanya memenuhi kebutuhan sampai pertengahan Februari mendatang.
Deddy Saleh, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri menegaskan, stok garam yang ada di petani, perusahaan swasta serta milik PT Garam tercatat hanya 310.000 ton. "Jumlah itu hanya mampu memenuhi kebutuhan pasar selama 1,5 bulan saja (mulai Januari)," terang Deddy (1/2).
Atas dasar survei itu, pemerintah tidak memiliki pilihan selain melakukan impor garam agar kebutuhan garam konsumsi tetap tersedia.
Deddy menghitung, jika panen raya garam baru berlangsung Juli dan Agustus, maka kebutuhan impor garam diperkirakan mencapai 800.000 ton, dengan asumsi kebutuhan garam per bulan 150.000 ton-170.000 ton.
Namun begitu, Deddy mengaku akan mengeluarkan izin impor jika sudah ada rekomendasi dari Kementerian Perindustrian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News