kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,05   -17,44   -1.89%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wamen ESDM apresiasi Pertamina jaga pasokan BBM di NTT


Jumat, 04 Januari 2019 / 10:06 WIB
Wamen ESDM apresiasi Pertamina jaga pasokan BBM di NTT
ILUSTRASI. Ir. Arcandra Tahar, M.Sc., Ph.D, Wamen ESDM di KONTAN


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Wamen ESDM), Arcandra Tahar, melakukan kunjungan kerja ke Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Komodo, Labuan Bajo, hari Kamis (03/01) untuk memastikan pasokan energi primer di NTT.

Kata Arcandra, dirinya mengapresiasi atas peran Pertamina dalam mendukung program pariwisata di Labuan Bajo, Manggarai Barat, juga atas pencapaian Pertamina dalam Program BBM Satu Harga, khususnya di NTT.

Arcandra berharap target Pertamina dalam mendirikan BBM Satu Harga dapat dilanjutkan sesuai target hingga 2019. Selain itu, Kementerian ESDM akan melakukan studi untuk melaksanakan Program Konversi Minyak Tanah ke LPG, baik untuk masyarakat maupun nelayan di NTT, dan meminta Pertamina untuk ikut berperan.

Dalam kunjungan tersebut, hadir juga antara lain Anggota Komisi VII, Ferry Kase, Komite BPH Migas, Henry Achmad, dan Bupati Manggarai Barat, Agustinus Ch Dula. Kunjungan diterima Direktur Logistic, Supply Chain, & Infrastructure (LSCI), Gandhi Sriwidodo, dan GM MOR V, Ibnu Chouldum.

Menurut Gandhi, DPPU Komodo merupakan pilot project untuk melayani bandara-bandara perintis. Konsep DPPU modular relatif lebih sesuai untuk menyuplai kebutuhan Avtur di bandara perintis, untuk tetap menghubungkan daerah terpencil, daerah tertinggal, daerah yang belum terlayani oleh moda transportasi lain serta mendorong pertumbuhan dan pengembangan wilayah.

Ibnu menambahkan selama masa Satgas Natal dan Tahun Baru 2019, sempat terjadi kenaikan konsumsi hingga 50% di DPPU Komodo, dengan jumlah penerbangan rata-rata hingga 15 penerbangan per hari.

"Namun Pertamina mampu menjaga ketahanan stock diatas batas aman, yakni lebih dari 20 hari dengan rincian di DPPU sebesar 7 hari dan di Terminal BBM Ende lebih dari 13 hari," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Jumat (4/1).

Pertamina MOR V pada tahun 2018 ditargetkan untuk mengoperasikan 10 titik BBM Satu Harga, namun hingga bulan Desember sudah terealisasi 11 (sebelas) titik dengan rincian 5 (lima) titik di NTB dan 6 (enam) titik di NTT. Hasil tersebut melebihi target yang ditetapkan oleh Pemerintah dan diharapkan dapat membawa manfaat yang lebih besar kepada masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×