kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Wamen BUMN: Konsolidasi aset holding panas bumi rampung Mei tahun ini


Kamis, 29 April 2021 / 15:43 WIB
Wamen BUMN: Konsolidasi aset holding panas bumi rampung Mei tahun ini
ILUSTRASI. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Pertamina Geothermal Energy.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pahala Mansury mengungkapkan konsolidasi aset panas bumi milik Pertamina Geothermal Energy, PLN GG dan Geodipa bakal rampung pada Mei tahun ini.

Pahala menjelaskan, upaya konsolidasi ini menjadi tahapan yang harus dilakukan sebelum pelaksanaan Initial Public Offering (IPO). Dengan finalisasi konsolidasi aset diprediksi rampung pada Mei, maka IPO ditargetkan bisa dilakukan pada kuartal IV tahun ini.

"Sinergi ketiganya menurut saya sangat penting untuk bisa lakukan pengembangan aset geothermal. Rencananya IPO mungkin di triwulan IV tahun ini," ujar Pahala dalam wawancara bersama Kontan, baru-baru ini.

Baca Juga: Tarif harga energi baru terbarukan dinilai masih belum sesuai harapan

Meski demikian, Pahala pun belum mau merinci target dana yang diincar dalam pelaksanaan IPO nanti.

Pahala menambahkan, dengan sinergi ketiga perusahaan maka diharapkan pengembangan panas bumi dapat diakselerasi. Dengan Pertamina yang memiliki kemampuan pada pengeboran panas bumi serta pengembangan, PLN pada sisi pembelian tenaga listrik dan Geodipa pada bidang government drilling dan pembiayaan maka diharapkan target peningkatan kapasitas panas bumi bisa tercapai.

Pahala melanjutkan, pemerintah menargetkan kapasitas terpasang panas bumi yang saat ini sekitar 1,2 GigaWatt (GW) dapat meningkat di atas 3,3 GW paa 2024 mendatang.

Selain menambah permodalan, dengan penggabungan aset serta pelaksanaan IPO diharapkan dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas perusahaan. "Ini kan satu hal untuk memperbaiki governance karena yang melototin jadi jauh lebih banyak, ekspektasi masyarakat juga pasti terbentuk," pungkas Pahala.

Selanjutnya: Konsolidasi Aset Holding Geothermal sebelum IPO

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×