Reporter: Filemon Agung | Editor: Khomarul Hidayat
Dari sejumlah proyek tersebut, baru RDMP RU V Balikpapan yang telah memasuki tahapan konstruksi. Sementara proyek lainnya mengalami kendala yang beragam.
Sejatinya, keenam proyek diharapkan mampu meningkatkan kapasitas produksi bahan bakar Pertamina yang saat ini sebanyak 600.000 barel per hari menjadi 1,7 juta barel per hari.
Arcandra Tahar ketika ditemui di Kantor Kementerian ESDM mengungkapkan perkembangan terbaru dari sejumlah proyek tersebut.
"Kilang Cilacap diperpanjang pembahasan joint venture development agreement (JVDA) hingga akhir Oktober," sebut Arcandra, beberapa waktu lalu. Menurutnya, perpanjangan waktu diperlukan sebab valuasi yang masih berlangsung.
Baca Juga: Perusahaan Gas Negara (PGAS) Tunda Kenaikan Harga Gas Industri
Sementara itu, proyek Kilang Balikpapan kini dalam tahap seleksi partner JV. Arcandra mengungkapkan, sudah ada beberapa calon. "Sudah ada (calon) namun masih dibahas, selain itu pendanaan proyek juga masih berjalan," sebut Arcandra.
Lebih jauh Arcandra menegaskan, pemerintah mengharapkan keputusan soal partner dapat ditentukan secepatnya. Pertamina pun telah merampungkan penyelesaian rancangan rekayasa detail alias detail engineering design (DED). Kini, Pertamina tengah memulai pekerjaan awal tahap kedua.
Sementara itu, Kilang Tuban disebut menunjukkan perkembangan yang baik. Arcandra menjelaskan, sejumlah tahapan tengah berlangsung terutama pengadaan lahan. "Pengadaan lahan lagi berlangsung, gugatan kan sudah (dimenangkan)," terang Arcandra.
Baca Juga: Wamen ESDM: Empat perusahaan akses dokumen lelang WK tahap III
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News