Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
Sementara tahun depan, WSBP menargetkan kontrak baru sebesar Rp 11,52 triliun atau meningkat sekitar 9,7% dibandingkan perkiraan pencapaian tahun ini. Dengan tambahan kontrak carry over sebesar Rp 13,34 triliun dari tahun ini maka total nilai kontrak yang akan digarap perusahaan tahun 2018 ditargetkan akan mencapai Rp 24,86 triliun.
Jarot Subana, Direktur Utama Waskita Beton Precast sebelumnya mengatakan, pihaknya masih akan fokus mengincar kontrak baru dari proyek-proyek infrastruktur dan masih akan didominasi dari grup Waskita Karya. "Kontribusi holding ditargetkan mencapai 65%-70%,"kata Jarod
Sementara tahun ini, WSBP memperkirakan hanya mencapai kontrak baru Rp 10,5 triliun. Ini meleset dari target awal perusahaan bisa mengantongi sebesar Rp 12.3 triliun.
Jarot bilang, tidak tercapainya target tersebut karena ada beberapa proyek yang semula ditargetkan didapat tahun ini bergeser ke tahun depan yaitu tol Probolinggi dan Tol Jembatan Penajam.
Sementara untuk pendapatan tahun depan. Waskita Beton Precast membidik Rp 9,7 triliun. Adapun laba bersihnya ditargetkan bisa mencapai Rp 1,47 triliun.
Di samping terus mengejar pasar dengan membidik kontrak-kontrak baru, WSBP juga akan melakukan ekspansi dengan menambah kapasitas produksi. Untuk itu, perusahaan menyiapkan belanja modal (capex) sekitar Rp 750 miliar.
Dari anggaran belanja modal tersebut, sebesar Rp 600 miliar akan dipakai untuk kebutuhan ekspansi kapasitas precast, Rp 70 miliar untuk kebutuhan quarry dan Rp 80 miliar untuk penambahan peralatan dan sarana penunjang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News