kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Waskita Beton kantongi pembayaran Rp 4,63 T


Rabu, 27 Desember 2017 / 16:40 WIB
Waskita Beton kantongi pembayaran Rp 4,63 T


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) mendekati akhir tahun 2017 mendapatkan nafas baru. Pasalnya, perusahaan ini telah mendapatkan pembayaran dari proyek-proyek yang sedang digarap. Dengan begitu, arus kas WSBP semakin meningkat menghadapi tahun 2018.

Sepanjang Desember ini, WSBP tercatat mengantongi penerimaan pembayaran dari pelanggan sebesar Rp 1,47 triliun. Sehingga sepanjang tahun 2017, anak usaha Waskita Karya ini telah mendapatkan total penerimaan sebesar Rp 4,63 triliun.

"Angka ini naik 372,7% dibandingkan penerimaan pada akhir tahun 2016 sebesar Rp 978,96 miliar. " kata Ratna Ningrum dalam keterangan resminya, Rabu (27/12).

Dia mengatakan, salah satu proyek yang memberi kontribusi besar terhadap penerimaan WSBP berasal dari proyek turnkey (proyek yang pembayarannya dilakukan setelah pembangunan selesai), yaitu Proyek Tol Becakayu seksi 1b dan 1c.

Dari total tagihan proyek Becakayu sebesar Rp 1,8 triliun, perusahaan telah menerima pembayaran sebesar Rp 429 miliar atau sekitar 24 % dari total tagihan per 21 Desember 2017,

Pembayaran tersebut merupakan porsi ekuitas dari proyek Becakayu yang dibayarkan oleh PT Kresna Kusuma Dyandra Marga. Sedangkan sisanya merupakan porsi dari sindikasi perbankan yang masih dalam proses penyelesaian administrasi. "Dana ini diharapkan akan memperbaiki posisi kas dan setara kas WSBP. " ujar Ratna.

Selain itu, penerimaan pembayaran pada bulan Desember 2017 berasal dari beberapa proyek besar, seperti proyek Jalan Tol Solo-Kertosono, proyek Tol Pejagan-Pemalang-Batang, proyek Tol Legundi-Bunder, dan proyek Jalan Tol Bocimi. Kemudian ada juga penerimaan dari sejumlah proyek dengan skala yang lebih kecil lainnya.

Sebagai informasi, Tol Becakayu seksi 1B dan 1C dibangun sepanjang 8,4 km, sedangkan seksi 1A ditargetkan akan rampung pada tahun 2018. Nantinya keseluruhan proyek Jalan Tol Becakayu seksi 1 dan 2 sepanjang 21,04 km ini akan membentang dari Jalan DI Panjaitan, Kasablanka, Jakarta Timur sampai Jalan Raya Ganda Agung, Bekasi Timur, Kota Bekasi.

Per Desember minggu ke-3, WSBP telah mengantongi kontrak baru senilai Rp 9,89 triliun. Hingga akhir tahun ini, perusahaan optimistis mengantongi kontrak anyar sebesar Rp 10,5 triliun.

Sementara tahun depan, WSBP menargetkan kontrak baru sebesar Rp 11,52 triliun atau meningkat sekitar 9,7% dibandingkan perkiraan pencapaian tahun ini. Dengan tambahan kontrak carry over sebesar Rp 13,34 triliun dari tahun ini maka total nilai kontrak yang akan digarap perusahaan tahun 2018 ditargetkan akan mencapai Rp 24,86 triliun.

Jarot Subana, Direktur Utama Waskita Beton Precast sebelumnya mengatakan, pihaknya masih akan fokus mengincar kontrak baru dari proyek-proyek infrastruktur dan masih akan didominasi dari grup Waskita Karya. "Kontribusi holding ditargetkan mencapai 65%-70%,"kata Jarod

Sementara tahun ini, WSBP memperkirakan hanya mencapai kontrak baru Rp 10,5 triliun. Ini meleset dari target awal perusahaan bisa mengantongi sebesar Rp 12.3 triliun.

Jarot bilang, tidak tercapainya target tersebut karena ada beberapa proyek yang semula ditargetkan didapat tahun ini bergeser ke tahun depan yaitu tol Probolinggi dan Tol Jembatan Penajam.

Sementara untuk pendapatan tahun depan. Waskita Beton Precast membidik Rp 9,7 triliun. Adapun laba bersihnya ditargetkan bisa mencapai Rp 1,47 triliun.

Di samping terus mengejar pasar dengan membidik kontrak-kontrak baru, WSBP juga akan melakukan ekspansi dengan menambah kapasitas produksi. Untuk itu, perusahaan menyiapkan belanja modal (capex) sekitar Rp 750 miliar.

Dari anggaran belanja modal tersebut, sebesar Rp 600 miliar akan dipakai untuk kebutuhan ekspansi kapasitas precast, Rp 70 miliar untuk kebutuhan quarry dan Rp 80 miliar untuk penambahan peralatan dan sarana penunjang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×