kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Waskita Beton Precast (WSBP) terbitkan obligasi berkelanjutan Rp 1,5 triliun


Senin, 15 Juli 2019 / 18:58 WIB
Waskita Beton Precast (WSBP) terbitkan obligasi berkelanjutan Rp 1,5 triliun


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP, anggota indeks Kompas100 ini) bersiap menerbitkan obligasi berkelanjutan Rp 1,5 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk mendukung modal kerja perusahaan.

Jarot Subana Direktur Utama PT Waskita Beton Precast Tbk menyebutkan, bahwa sisa penarikan obligasi di tahun 2019 sebesar Rp 1,5 triliun. Hanya saja, untuk waktu pasti penerbitannya belum ditentukan. "Melihat perkembangan pasar," ujarnya kepada kontan.co.id, Senin (15/7).

Oleh sebab itu, ia melihat ada kemungkinan penerbitan obligasi lanjutan tersebut juga bisa dilakukan tahun depan karena prosesnya tidak terlalu lama. Sebelumnya, ia menuturkan penerbitan obligasi lanjutan tersebut paling cepat dilakukan pada triwulan III tahun ini.

Dari dana tersebut, pihaknya akan menggunakannya untuk mendukung modal kerja perseroan. "Untuk modal kerja proyek-proyek berjalan dan yang akan datang," jelasnya.

Sebelumnya, emiten dengan kode saham WSBP di Bursa Efek Indonesia ini baru saja mencairkan Obligasi Berkelanjutan Tahap I sebesar Rp 500 miliar. Dana itupun digunakan perseroan guna mendukung modal kerja perusahaan untuk penyelesaian proyek-proyek eksisting dan juga investasi pembangunan pabrik di Penajam, Kalimantan Timur dengan porsi 40% dan 60%.

Untuk ekspansi plant WSBP sendiri, disebutnya saat ini progresnya masih persiapan lahan. Nantinya, ditargetkan akan rampung pada tahun depan.

Ekspansi pabrik WSBP itu guna menambah kapasitas produksi sebanyak 200.000 ton/tahun. Adapun berdasarkan catatan kontan.co.id pabrik baru tersebut akan dibangun di atas lahan seluas 10 ha. "Investasi Plant Penajam sekitar Rp 300 miliar - Rp 500 miliar," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×