Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Karya Tbk dtelah rampung membangun Bendungan Temef yang berlokasi di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT). Bendungan terbesar di NTT tersebut diyakini mampu mengairi lahan irigasi seluas 4.500 hektar (ha).
Bendungan Temef telah diresmikan Presiden Jokowi pada 1 Oktober 2024. Bendungan dibangun sejak 2017. Kapasitas genangannya mencapai 297 hektare (ha) dan dapat menampung air hingga 45 juta meter kubik (m3).
Pembangunan bendungan tersebut menelan investasi sebesar Rp 2,7 triliun. Bendungan Temef juga diperkirakan akan mampu mereduksi banjir di Kabupaten Timor Tengah Selatan serta Kabupaten Malaka.
Dalam 10 tahun pemerintah Jokowi, telah dibangun empat bendungan di NTT. Diantaranya Bendungan Rotiklot, Bendungan Raknamo, Bendungan Napun gete, dan Bendungan Temef di Timor Tengah Selatan.
“Ar menjadi kunci kemakmuran di NTT. Keberadaan air memiliki manfaat sangat besar bagi petani untuk menanam padi, jagung, dan singkong. Tanpa air, jangan membayangkan provinsi kita NTT akan makmur dan sejahtera,” kata Presiden Joko Widodo saat meresmikan Bendungan Temef.
Baca Juga: Begini Nasib 43 PSN Warisan Jokowi untuk Prabowo
Sementara itu, Direktur Waskita Karya Muhammad Hanugroho menjelaskan, letak Bendungan Temef mencakup tiga desa pada dua kecamatan, yakni Desa Oenino dengan Desa Pane Utara, Kecamatan Oenino, serta Desa Konbaki, Kecamatan Polen.
Sehingga, kehadiran Bendungan Temef akan memberikan manfaat bagi irigasi seluas 4.500 ha yang terdiri dari Daerah Irigasi (DI) Haekto dan DI Malaka, sekaligus mendukung lumbung pangan di kawasan tersebut.
“Pembangunan bendungan tersebut diiringi dengan metode modernisasi irigasi, melalui pengembangan inovasi dan pengelolaan irigasi yang mengandalkan suplai air dari bendungan. Hal ini turut meningkatkan produktivitas sektor pertanian di wilayah tersebut,” ujar Oho.
Dia melanjutkan, manfaat bendungan tidak hanya terbatas pada peningkatan ketahanan air dan pangan secara nasional. Melainkan juga sebagai pengembangan kawasan pariwisata.
Selain itu, Bendungan Temef berpotensi pula menjadi pembangkit Listrik Tenaga Mikro (PLTM) sebesar 2X1,0 Megawatt (Mw). Bendungan ini dapat menyediakan air baku dengan debit 131 liter per detik.
Baca Juga: Waskita (WSKT) Rampung Bangun Bendungan Temef NTT, Total Anggaran Rp 2,7 Triliun
“Sebagai BUMN Konstruksi, Waskita Karya memiliki peran ganda sebagai Agent of Development dan Value Creator melalui proyek-proyek infrastruktur yang dibangun. Peran ini juga dapat memberikan dampak pembangunan signifikan bagi bangsa dan negara,” ujar Oho.
Sepanjang 60 tahan berdiri, Waskita Karya tercatat telah membangun 30 proyek infrastruktur sumber daya air yang terdiri dari bendungan, irigasi, pengendalian banjir, dan pengaman pantai. Di antaranya Bendungan Temef yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) dari 83 PSN yang dibangun Waskita.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News