Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli
Sementara Sunarso, Direktur Utama BRI mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan pencadangan yang optimal terhadap perusahaan BUMN yang mengalami dampak pandemi Covid-19 seperti Garuda dan Waskita Karya.
"Seperti Garuda, walau belum jelas keputusannya mau diapakan tetapi saya sudah melakukan pencadangan hingga 60%. Waskita sudah kami cadangkan dengan cukup hingga 32%. Begitupun dengan korporasi yang lain termasuk swasta sudah kita cadangkan," ungkap Sunarso kepada Redaksi KONTAN secara virtual pada Rabu (30/6).
Baca Juga: Setelah Garuda, Giliran Waskita Karya Jadi Beban Bank-Bank BUMN
Pencadangan yang diberikan ke Waskita lebih rendah karena BRI melihat risikonya lebih kecil walaupun saat ini likuiditasnya terganggu. Pertimbangannya, BUMN karya tersebut jadi kontraktor sekaligus pemilik proyek sehingga terbilang lebih aman.
Dari kacamata perbankan, proyek yang dimiliki Waskita itu bakal bisa dijual sehingga pencadangan 32% dinilai sudah cukup. Apabila restrukturisasi kreditnya berhasil atau ada investor yang membeli proyek tersebut, lanjut Sunarso, BRI tinggal mencairkan kembali pencadangan tersebut.
Sementara, Agus Sudiarto, Direktur Manajemen Resiko BRI mengungkapkan bahwa kualitas kredit BUMN di BRI saat ini masih terjaga dengan baik dengan rasio non performing loan (NPL) di kisaran 1,3%. Dia bilang, BRI telah mengakukan upaya restrukturisasi terhadap debitur BUMN yang terdampak Covid-19.
Selanjutnya: WSKT Meraih Rp 3,5 Triliun dari Divestasi Jalan Tol
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News