kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Waskita Realty bidik marketing sales Rp 2,4 triliun tahun 2020


Kamis, 20 Februari 2020 / 20:03 WIB
Waskita Realty bidik marketing sales Rp 2,4 triliun tahun 2020
ILUSTRASI. Waskita Realty , waskita karya realty, divisi dari PT Waskita Karya saat pameran Mandiri Expo 2018, Jakarta Convention Center, Selasa (08/05). KONTAN/Baihaki/08/05/2018


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengembang di lingkungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) optimistis bisnis properti akan tumbuh lebih baik tahun ini. Penjualan pemasaran atau marketing sales ditargetkan tumbuh lebih pesat tahun ini dan sejumlah strategi telah disiapkan guna mencapai target tersebut.

PT Waskita Realty misalnya menargetkan bisa meraih marketing sales sebesar Rp 2,4 triliun sepanjang 2020. Itu jauh lebih tinggi dibandingkan capaian penjualan pemasaran pengembang ini di tahhun 2019 yakni sebesar Rp 635 miliar.

Untuk mengejar target itu, Tukijo Direktur Utama Waskita Realty mengatakan, pihaknya melakukan penyesuaian strategi bisnis tahun ini sehubungan dengan penerapan standard akuntasi PSAK 72 tahun ini.

Baca Juga: Waskita Karya (WSKT) Bidik Kontrak Rp 50 Triliun Tahun Ini

Jika tahun lalu, developer pelat merah ini hanya mengandalkan proyek vertikal seperti Vasaka The Reiz Condo, Vasaka Nines, serta Vasaka Solterra sebagai penopang marketing sales, maka tahun 2020 Waskita Realty juga akan mulai mengembangkan landed house atau rumah tapak.

Standard PSAK 72 akan mempengaruhi pembukuan kinerja keuangan perusahaan properti tahun 2020. Standard baru ini akan mengubah cara pengakuan pendapatan kontrak yang tadinya rigid (rule based) menjadi berbasis prinsip (principle based).

Alhasil, pengakuan pendapatan kontrak tidak lagi berdasarkan besaran uang muka yang sudah diterima. Penjualan properti baru bisa dicatatkan sebagai pendapatan jika sudah dilakukan serah terima unit kepada pembeli.

Standar akuntansi baru ini tentu akan membawa dampak paling besar kepada pengembang yang lebih banyak membangun proyek-proyek properti highrise.

Pasalnya, pembangunan suatu proyek apartemen membutuhkan waktu cukup lama sehingga serah terima kepada pembeli akan lebih lama dibandingkan dengan proyek-proyek landed house.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×